Mojokerto, Diswaymojokerto.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto menghimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem periode 31 Oktober - 6 November 2024.
"Potensi cuaca ekstrem tersebut berdasarkan pengamatan BMKG Juanda terjadi di Jawa Timur salah satunya di Kabupaten Mojokerto," ucap, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim, Senin, 4 November 2024.
Berdasarkan pengamatan dari BMKG Juanda, potensi cuaca ekstrem terjadi di beberapa wilayah Jawa Timur salahsatunya Mojokerto dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat, banjir, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, serta hujan es pada periode 31 Oktober - 6 November 2024.
Potensi cuaca tersebut disebabkan adanya daerah konvergensi atau pertemuan massa udara dan gangguan gelombang atmosfer Rossby mendukung terbentuknya daerah pumpunan awan hujan di wilayah Jawa Timur.
Khakim menjelaskan, saat ini statusnya belum hidrometeorologi, namun masih musim basah dan musim kering atau biasanya musim kemarau basah.
BACA JUGA:Alumni UNEJ Distribusikan Air Bersih ke Wilayah Kekeringan di Trenggalek.
BACA JUGA:Resmi Bekerja, 192 PTPS se Kota Mojokerto Telah Dilantik
"Pada musim tersebut terkadang hujan kadang tidak. namun ini statusnya belum hidrometeorologi. Untuk perkiraan masuk hidrometeorologi di minggu ke dua dan ketiga bulan November, itu prediksi BMKG," tandasnya.
Sedangkan, prediksi BMKG musim hujan melanda kawasan Mojokerto terjadi pada pada November pertama meliputi Kecamatan Dawarblandong, Jetis, Pacet Gondang, Jatirejo, dan Trawas.
Prediksi musim hujan November ke dua meliputi Kecamatan Gedeg, Kemlagi, Sooko, Bangsal, Dlanggu, Kutorejo, Mojoanyar, Mojosari, Ngoro, Pungging, Trowulan, Krangga, Magersari Prajuritkulon dan Puri.