Mojokerto, diswaymojokerto.id - Pemantau Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDI) perwakilan Kota Mojokerto menyayangkan kesalahan data yang dipakai panelis dalam debat publik pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Mojokerto yang digelar KPU Kota Mojokerto 7 November 2024 malam.
Menurut salah satu anggota Pemantau JaDI, Triwidya Kartikasari sebenarnya KPU Kota Mojokerto bisa melakukan recheck dan koordinasi kembali dengan tim panelis sebelum acara debat publik ditayangkan.
‘’Kita tahu kalau pertanyaan yang dibuat panelis sifatnya rahasia, bukan bermaksud masuk ke ranah tersebut, namun setidaknya kawan-kawan KPU Kota bisa melakukan koordinasi dan koordinasi dengan panelis untuk memastikan semuanya sudah clear sebelum tayang,’’ kata Triwidya.
Triwidya yang menjabat komisioner KPU Kota Mojokerto selama dua periode (2014-2019, 2019-2024) ini menyayangkan data yang dipakai panelis untuk membuat pertanyaan tidak akurat.
‘’Menurut kami ini fatal, karena debat publik disiarkan secara langsung oleh stasiun TV media patner, dan bisa diakses melalui medsos youtube,’’ tandasnya.
Debat publik kedua yang berlangsung 7 November 2024-Foto : Elsa Fifajanti-
Bagi masyarakat awam yang menyaksikan bisa jadi menjerumuskan karena tidak semua yang menyaksikan paham. Juga bagi peserta Pemilihan ini bisa dinilai mendeskreditkan pemerintahan sebelumnya.
‘’Padahal semua tahu jika Pemilihan kali ini ada incumbent yang berkontestasi dan juga diikuti wakil ketua DPRD Kota yang merupakan satu kesatuan dalam pemerintahan pada 2023 lalu,’’ tandasnya.
Kesalahan data tersebut bisa diintepretasikan bermacam-macam.
BACA JUGA:Debat Kedua Pilwali Mojokerto 2024, Data Panelis Tak Akurat Paslon Nomor 2 Protes Keras
BACA JUGA:1.344 KPPS di Kota Mojokerto Resmi Dilantik, Simak Tugas dab Besaran Honornya
‘’Bisa jadi penilaian KPU yang tidak professional memilih panelis, mendeskreditkan pemerintahan kota Mojokerto yang lama, atau memang panelis benar-benar tidak membuka data Badan Pusat Statistik Kota Mojokerto hingga salah menjadikan dasar pertanyaan,’’ kata Triwidya.
Kritik ini muncul setelah data yang digunakan dalam pertanyaan pada segmen pertama debat dianggap tidak akurat.
Ketika moderator membacakan pertanyaan berdasarkan data yang disusun panelis, disebutkan bahwa Rata-rata Lama Sekolah (RLS) penduduk Kota Mojokerto tahun 2023 adalah 9,5 tahun.
KPU Kota Mojokerto gelar debat publik kedua dalam Pemilihan serentak 2024-Foto : Elsa Fifajanti-