Jember, diswaymojokerto.id - Dalam rangka optimalisasi pendamping keluarga berisiko stunting tahun 2024, Pemerintah Kabupaten Jember melalui TPPS Kabupaten Jember lakukan kegiatan lanjutan Monitoring dan Evaluasi.
Kegiatan Monev hari dilakukan di Kecamatan Bangsalsari dan Kecamatan Semboro pada Senin 11 November 2024
Tim Percepatan Penurunan Stunting merupakan inisiatif pemerintah untuk menangani masalah stunting. TPPS dibentuk untuk mendukung pelaksanaan Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting.
Kegiatan monitoring dan evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui serta mendapatkan informasi tentang kinerja optimal pendamping keluarga beresiko stunting yang dilakukan TPPS kecamatan, kelurahan hingga tingkat desa.
Tim Monitoring dan evaluasi TPPS-Foto : Dinas Kominfo Kabupaten Jember-
Nantinya hasil yang didapatkan oleh TPPS Kabupaten Jember dari monev ini bisa hasilkan rencana tindak lanjut penanganan hingga bisa menurunkan angka stunting.
"Saya mengapresiasi TPPS kecamatan, kelurahan dan desa karena telah melakukan kolaborasi, kerja cerdas dan ikhlas sehingga penanganan kasus stunting yang ada di Kabupaten Jember dapat optimal serta berjalan dengan baik," ujar Sekretaris DP3AKB Poerwahjoedi.
BACA JUGA:Pemkab Jember Monitoring dan Evaluasi TPPS di Kecamatan Balung dan Kecamatan Puger
BACA JUGA:Artificial Intelligence dan Coding Bakal jadi Mata Pelajaran Pilihan di Sekolah
Disampaikan juga oleh Poerwahjoedi, kecamatan yang ada di Jember mempunyai semangat yang sama dalam menangani kasus stunting.
Tim Pendamping Keluarga dan Tim Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Jember-Foto : Dinas Kominfo Kabupaten Jember-
Semangat ini terlihat jelas, karena pada hari ini monev yang dilakukan oleh TPPS Kabupaten Jember dihadiri oleh seluruh kades yang ada di kecamatan dan hampir seluruh Tim Pendamping Keluarga (TPK) tujuannya sama, untuk mengevaluasi kinerja agar nantinya penanganannya optimal dan tepat sasaran.
TPK adalah sekelompok tenaga yang bertugas untuk mendampingi keluarga berisiko stunting (tengkes). TPK merupakan faktor penting dalam upaya penanganan stunting di Indonesia