Puncak Waisak, Menag Ajak Umat Buddha Teladani Siddhartha Gautama

Selasa 13-05-2025,14:53 WIB
Editor : Elsa Fifajanti

Karenanya, Menag mengajak untuk para pemuka agama bersama-sama untuk berperan untuk kembali merekatkan umat dengan ajaran agamanya. Karena tantangan saat ini adalah adanya jarak antara ajaran agama dengan pemeluknya.

BACA JUGA: Pohon Maja Simbol Berdirinya Kerajaan Besar Majapahit Ditanam Gubernur Khofifah di IKN

BACA JUGA:Melihat Perayaan Hari Waisak 2025 di Vihara Mojopahit Mojokerto dengan Khidmat

"Maka, ukuran keberagamaan kita adalah seberapa besar kita menyatu dengan ajaran agama kita. Selama umat masih berjarak dengan ajarannya, tugas para pemuka agama, ulama, bhiksu, pendeta, pastor, itu belum selesai," tegasnya.

Selain itu, Menag juga mengajak semua umat lintas agama untuk memperkuat nilai-nilai toleransi dan keberagaman.

“Toleransi bukan menyamakan yang berbeda, bukan pula membedakan yang sama. Tapi menjalani hidup damai dan saling mencintai di tengah perbedaan. Inilah makna sejati dari Bhinneka Tunggal Ika,” tutupnya.


Patung Buddha tidur di Maha Vihara di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan dimandikan menjelang Waisak-Fio Atmaja - Disway Mojokerto-

Di akhir sambutan, Menag kembali mengajak semuanya untuk merenungi serta berkontemplasi untuk kembali mengenali diri.

"Mari ajak keluarga kita, di mana pun berada, untuk kembali merenung dan berkontemplasi: Siapa sesungguhnya diri kita? Jika kita bisa melakukan ini, saya yakin dunia sosial kita akan berubah lebih baik," tukasnya.

Kategori :