1.183 Siswa Ditampung di Sekolah Rakyat yang Tersebar di Jatim, Hari ini Ikuti MPLS

Senin 14-07-2025,14:26 WIB
Editor : Elsa Fifajanti

Surabaya, diswaymojokerto.id - Senin 14 Juli 2025, seluruh Sekolah Rakyat (SR) di Jawa Timur yang berjumlah 12 SR secera serentak mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Jatim  Restu Novi Widian menyampaikan, total siswa yang mengikuti Sekolah Rakyat tahap 1A ini mencapai 1.183 anak. Meski Sekolah Rakyat belum diresmikan, hari ini, mereka masuk untuk mengikuti MPLS.

Adapun pada tahap 1A, Sekolah Rakyat hadir di 12 lokasi, yaitu Batu, Kota Malang (2 sekolah), Lamongan, Kabupaten Mojokerto, Banyuwangi, Kabupaten Pasuruan, Surabaya (Unesa), Jombang, Kediri, Pacitan, dan Kota Probolinggo.


Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra saat meninjau MPLS di Sekolah Rakyat jenjang SMP di Mojokerto -Foto : Fio Atmaja-

“Di Unesa itu SMA, dan di Banyuwangi kita ada SD, satu-satunya di antara 12 ini. Yang lainnya mayoritas SMP dan SMA. Jadi secara total untuk rombongan belajar (rombel) SMP ada 21 rombel, SMA ada 27 rombel. Masing-masing rombel itu 25 siswa,” jelas Restu Novi 

Khusus SD di Banyuwangi, Restu menyebutkan jumlah siswa melebihi kuota karena adanya penggabungan.

BACA JUGA:Kabupaten Mojokerto Mulai Gelar MPLS Sekolah Rakyat, 50 Siswa Ikuti Program Pendidikan Gratis

BACA JUGA:Operasi Patuh Semeru 2025 di Kota Mojokerto, Ini Tujuh Sasaran Prioritas

“Di SD Banyuwangi itu ada 1 kelas berisi 33 siswa karena penggabungan guru. Tapi tahun depan lahan sudah disiapkan untuk pembangunan sekolah baru di sana,” ungkapnya.

Restu menjelaskan, Sekolah Rakyat ini menyasar anak-anak dari keluarga miskin yang masuk kategori desil satu dan dua, dalam data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE), dan memberikan akses pendidikan gratis lengkap dengan fasilitas asrama, makan, hingga pengembangan kepribadian.


Mensos RI  Saat meninjau lokasi usulan Sekolah Rakyat di Mojokerto-Foto : Fio Atmaja-

Kadinsos Jatim mengatakan, program Sekolah Rakyat tidak hanya mengedepankan akses pendidikan, tapi juga pembentukan karakter melalui konsep boarding school atau sekolah berasrama.

Selama dua minggu pertama, para siswa akan menjalani masa penyesuaian melalui modul orientasi dan pengembangan kepribadian.

Dalam masa orientasi ini, para siswa juga akan menjalani pemeriksaan kesehatan dan tes kebugaran bekerja sama dengan dinas kesehatan masing-masing kabupaten/kota.

Dari sisi tenaga pengajar dan pendidikan, Sekolah Rakyat di Jatim ini didukung oleh 12 kepala sekolah, 175 guru, dan 137 tenaga kependidikan, termasuk wali asrama dan wali asuh.

Kategori :