Pasar Keramat Pacet Mojokerto Buka di ''Pasaran Jawa'' Tertentu, Sarat Nuansa Budaya

Senin 15-09-2025,18:10 WIB
Reporter : Yoga
Editor : Elsa Fifajanti

Mojokerto, Diswaymojokerto.id - Suasana berbeda terasa saat memasuki Pasar Keramat yang berada di Kramajetak No.RT.004, Dusun Pong Boto, Warugunung, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Pasar ini memiliki jadwal unik karena hanya beroperasi setiap Minggu Wage dan Minggu Kliwon, dua penanggalan Jawa yang sarat makna budaya. 

Sejak pagi, ratusan pengunjung dari berbagai daerah sudah memadati area pasar yang dikelilingi rumpun bambu lebat, menciptakan nuansa tradisional yang kental.

Keunikan utama Pasar Keramat adalah sistem transaksinya. Uang rupiah tidak berlaku di dalam pasar ini. Sebelum memasuki area, setiap pengunjung harus menukarkan uang mereka dengan koin bambu.

Koin inilah yang nantinya digunakan untuk membeli makanan, jajanan, maupun kerajinan yang dijual para pedagang. Konsep ini membuat pengunjung seolah benar-benar kembali ke masa lalu, ketika pasar menjadi ruang interaksi sosial dengan nuansa khas pedesaan.


Kerajinan dari bambu yang dijual di Pasar Keramat-Foto : Yoga Magang-

Deretan lapak bambu berjajar rapi di tengah pepohonan. Aroma masakan tradisional menggoda sejak dari pintu masuk. Di salah satu sudut, tampak ibu-ibu berpakaian batik hijau melayani pembeli dengan penuh keramahan.

Para penjual di sana menyajikan sego gandul, lodeh, opor ayam, telur bacem, tempe, dan sayur tradisional lain yang tersaji dalam wadah gerabah tanah liat. Lauk pauk dan nasi yang dibungkus daun pisang ini menjadi favorit pengunjung karena menghadirkan cita rasa Jawa tempo dulu.

BACA JUGA:The Super Mario Galaxy Movie: Petualangan Mario ke Luar Angkasa Siap Hadir April 2026

BACA JUGA:Polisi Amankan Pengemudi Innova Tabrak Lari di Kota Mojokerto

Tak hanya kuliner, Pasar Keramat juga menjadi ruang pamer budaya. Di sebuah sudut bambu, terpajang topeng kayu bermuka unik dengan ekspresi jenaka hingga menyeramkan.

Topeng-topeng itu bukan sekadar pajangan, melainkan karya seni lokal yang memiliki nilai filosofis. Banyak pengunjung berhenti untuk berfoto sekaligus membeli sebagai oleh-oleh.


Aneka kuliner yang dijual di Pasar Keramat-Foto : Yoga Magang-

Di area lain, seorang bapak tua dengan pakaian lurik tradisional tampak berjualan hasil kerajinan tangan. Di atas meja bambunya tersedia aneka alat musik sederhana, mainan kayu, hingga pernak-pernik kecil.

Sementara itu, deretan pedagang perempuan lain menawarkan kue-kue pasar seperti onde-onde, klepon, tiwul, dan kue kukus yang tersaji di tampah bambu beralas daun pisang.

BACA JUGA:56 ASN Pemkot Mojokerto Menerima Surat Keputusan Kenaikan Pangkat

Kategori :