Jalan jalan cuan bersama Dahlan Iskan

Tumpukan Dumping Diduga Limbah B3 Slag Aluminium Ditemukan di Pungging Mojokerto, Keluarkan Bau Menyengat

Tumpukan Dumping Diduga Limbah B3 Slag Aluminium Ditemukan di Pungging Mojokerto, Keluarkan Bau Menyengat

Tumpukan Dumping Diduga Limbah B3 Slag Aluminium -Foto : Fio Atmaja-

Mojokerto, Diswaymojokerto.id - Warga Desa Bangun, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, digegerkan oleh temuan belasan karung berisi limbah yang diduga Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) jenis slag aluminium. 

Tumpukan karung itu ditemukan di area lahan terbuka dan mengeluarkan bau menyengat, Jumat, 7 November 2025. 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mojokerto, Rachmat Suharyono, membenarkan adanya temuan tersebut. Ia menyebut tim pengawas lingkungan telah diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan awal.

“Kami langsung menurunkan tim, berkoordinasi dengan pemerintah desa, serta melibatkan Satpol PP. Setelah dicek, memang benar ditemukan tumpukan yang diduga limbah B3 di area lahan terbuka,” jelasnya, Sabtu, 8 November 2025. 

Menurutnya, lokasi pembuangan berada cukup jauh dari permukiman warga. Namun, tumpukkan yang diduga limbah tersebut mengeluarkan bau menyengat. DLH menduga limbah tersebut merupakan bubuk aluminium berjenis B3 yang berbahaya bagi lingkungan.


Tumpukan dumping diduga limbah B3 slag aluminium-Foto : Istimewa-

“Akan kami teliti lebih lanjut dengan melibatkan pihak kepolisian, karena indikasinya kuat bahwa itu limbah B3. Dugaan sementara, limbah tersebut dibuang secara sembunyi-sembunyi dan kemungkinan berasal dari wilayah Jombang,” terangnya.

Ia menyebut, terdapat belasan karung limbah di lokasi. Pihaknya telah menutup tumpukan dengan terpal untuk mencegah pencemaran serta memasang garis Pengawasan Perlindungan Lingkungan Hidup (PPLH) line di sekitar area temuan.

BACA JUGA:Pembahasan UMK 2026 Kabupaten Mojokerto Belum Dimulai, Ini Penjelasan Disnaker

BACA JUGA:Pemkab Mojokerto Gandeng Stranas PK Bahas Alih Fungsi Lahan, Jaga Sawah Tetap Produktif

“Kami juga sudah meminta perangkat desa agar mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati lokasi karena berpotensi berbahaya,” imbuhnya.

Ia menambahkan, sebagian tumpukan limbah terlihat sudah mengeras akibat terkena air hujan, namun sebagian lainnya masih aktif dan berpotensi mencemari lingkungan.


DLH Kabupaten Mojokerto telah memasang garis Pengawasan Perlindungan Lingkungan Hidup (PPLH) line di sekitar area temuan.-Foto : Fio Atmaja-

Sebagai langkah lanjutan, DLH Kabupaten Mojokerto akan berkoordinasi dengan DLH Kabupaten Jombang serta DLH Provinsi Jawa Timur untuk menelusuri pihak yang bertanggung jawab atas pembuangan limbah tersebut.

Sumber: