David Mardiono, Pengukir Logam Asal Mojokerto yang Karyanya Tembus Mancanegara

David Mardiono, Pengukir Logam Asal Mojokerto yang Karyanya Tembus Mancanegara

David Mardiono, pengukir logam asal Trowulan tembus pasar Internasional. -(Foto : Fio Atmaja)-

MOJOKERTO, mojokerto.disway.id -David Mardiono (36) warga Jatisumber, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto yang dulunya seorang pemahat patung, kini telah sukses beralih profesi menjadi pengukir logam dengan teknik pahat manual yang mengesankan.

Kreativitas unik David mampu menembus pasar internasional dan menarik perhatian para pecinta motor besar. Terutama pecinta Harley Davidson di luar negeri. Ia telah mengukir nama baik Kabupaten Mojokerto melalui hasil karyanya yang penuh dedikasi.

Mayoritas pelanggan yang menghampiri David mayoritas pencinta motor custom dan motor besar, terutama yang mengendarai Harley Davidson. Pengukiran manual yang digarapnya menciptakan beragam motif yang unik dan memukau. Dengan hanya menggunakan palu dan pahat, David menciptakan karya seni yang luar biasa.

Pesanan yang umumnya diterima oleh David meliputi pengukiran komponen blok kop mesin motor, tutup mesin, tutup oli, tutup pengapian mesin, tangki, footstep, spakbor, dan handle rem.


Kreativitasnya telah mendapatkan apresiasi tinggi, terutama dari para penggemar motor besar di negara-negara Eropa seperti Inggris, Jerman, Prancis, Italia, Belanda, Irlandia, dan Amerika.

David menjelaskan bahwa ia memasarkan hasil karyanya melalui berbagai platform media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Pinterest.

"Banyak pelanggan dari berbagai penjuru dunia, termasuk , Eropa, Amerika, dan Canada yang mengenalnya melalui media sosial tersebut," ucapnya, Rabu (13/9/2023).

Ukiran logam hasil karyanya lebih dihargai para penggemar motor custom dan motor besar di luar negeri dibandingkan dengan yang diproduksi secara massal.

Selama ini, pelanggan bebas memilih motif dan gambar yang ingin diukirkannya, mulai dari logo klub motor, lambang negara, hingga motif untuk mempercantik motor mereka.

David juga menerima pesanan dari dalam negeri, terutama dari Jakarta, Bandung, Surabaya, dan bahkan Kalimantan. Proses pembuatan setiap motif ukiran memerlukan waktu antara satu minggu hingga dua bulan.

"Waktu pembuatan tergantung pada tingkat kesulitan dan ukuran aksesoris motor yang diukir. Kualitas dan ketelitian dalam setiap pengukiran menjadi kunci utama," ujarnya.

Hasil ukiran yang di patok sangat variatif, tergantung pada kompleksitas dan ukuran karya seninya, dengan kisaran dari 800 ribu rupiah hingga 10 juta rupiah per item aksesoris.

"Untuk omzet dalam sebulan terkadang bisa mencapai hingga 10 juta rupiah," tandasnya.

Sumber:

b