Pasca Kebakaran Hutan, BPBD Mojokerto Waspadai Ancaman Banjir dan Longsor
Proses pembersihan penumpukan sampah dan bambu di aliran sungai di Kemlagi, Mojokerto. (Foto : dok. BPBD Kabupaten Mojokerto)--
Mojokerto, mojokerto.disway.id – Pasca kebakaran lahan dan hutan terjadi di Kabupetan Mojokerto beberapa waktu lalu, BPBD Kabupaten Mojokerto mencium adanya potensi banjir dan longsor akibat kebakaran hutan terjadi beberapa bulan lalu serta kemarau panjang lalu.
Selain itu BPBD Kabupaten Mojokerto meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi akibat hujan disertai angin kencang melanda kawasan Mojokerto sepekan terakhir. Ancaman bencana mulai dari banjir bandang, tanah longsor, hingga angin kencang bakal melanda sejumlah daerah jika tidak segera diantisipasi.
BACA JUGA:Gubernur Khofifah Targetkan Bangunan Pengendali Banjir Rob di Probolinggo Selesai Akhir Desember
“Kami mengimbau kepada masyarakat menghindari sejumlah pohon dan bangunan tinggi seperti reklame atau tower. Sebab, angin dengan kecepatan tinggi kerap kali datang tanpa ada tanda-tanda. Sehingga dapat merobohkan dan menimpa sejumlah bangunan ada di bawahnya,” ucap Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim, Selasa (5/12/2023).
Khakim menyebutkan bahwa beberapa peristiwa bangunan rusak akibat angin kencang sempat melanda desa. Termasuk tumbangnya sejumlah pohon di tiga desa di Kecamatan Pacet, yaitu Tanjungkenongo, Bendunganjati, dan Warugunung, Kamis (30/11/2023) lalu.
Untuk mengantisipasi hal itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) dan dinas terkait serta relawan untuk melakukan pemangkasan pohon jalan. Termasuk juga dengan Perhutani dan Taman Hutan Raya (Tahura) yang tengah melakukan pemetaan terhadap ancaman banjir bandang.
BACA JUGA:Memasuki Musim Peralihan, BPBD Jatim Himbau Masyarakat Waspada Terhadap Perubahan Cuaca
Terutama di wilayah pegunungan sempat dilanda kebakaran lahan dan hutan saat musim kemarau lalu. Material kayu dan batu berserakan di hutan berpotensi terseret aliran sungai saat hujan deras terjadi hingga menutup akses masyarakat desa yang berdekatan dengan lahan hutan.
“Masih dalam pemetaan tim. Tapi memang ada potensi banjir bandang,” bebernya.
Sebelumnya BPBD Kabupaten Mojokerto telah melakukan susur sungai untuk melakukan mitigasi dan pemetaan terkait potensi bencana pada tanggal 15 November lalu. Ada dua sungai disusuri, yaitu Sungai Kromong – Pikatan Desa Kemiri Kecamatan Pacet, dan Sungai Klorak Desa Begaganlimo Kecamatan Gondang.
Selain itu, BPBD Kabupaten Mojokerto juga melakukan pembersihan penumpukan sampah dan bambu di aliran sungai Kromong pada Sabtu, 2 Desember 2023 bersama DPUPR Kabupaten Mojokerto, dan BBWS. Lokasi pembersihan berada di Dusun Putat Desa Mojosarirejo Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto. Kegiatan tersebut menggunakan satu unit alat berat (excavator) milik DPUPR Kabupaten Mojokerto.
“Kami berharap bahwa dengan langkah-langkah tersebut, risiko bencana banjir dan kerusakan akibat angin kencang bisa ditekan lebih rendah lagi. kami juga meminta warga untuk rutin membersihkan saluran-saluran air di wilayah lingkungannya masing-masing,” tandasnya.
Sumber: