banner hari pahlawan 2024 TJiwi Kimia

Doa Bersama PWI Mojokerto Raya, Bupati dan Pj Wali Kota Mojokerto Bertekad Maju Bersama

Doa Bersama PWI Mojokerto Raya, Bupati dan Pj Wali Kota Mojokerto Bertekad Maju Bersama

Ketua PWI Mojokerto Raya Sholahudin Wijaya menyerahkan potongan tumpeng kepada Bupati Mojokerto dr Ikfina Fatmawati, M.Si dan Pj Wali Kota Mojokerto, M Ali Kuncoro S.STP, M.Si dalam acara doa bersama awal tahun 2024 bersama PWI Mojokerto Raya-Disway Mojokerto-

 

Mojokerto, Mojokerto.disway.id - Doa bersama awal tahun 2024 yang digelar PWI Mojokerto Raya di kantor PWI Mojokerto Raya Jl Teratai, Kota Mojokerto, Jumat, 5/1/24, terasa istimewa. Betapa tidak, dua pimpinan daerah yang hadir, Bupati Mojokerto dr Ikfina Fatmawati M.Si, dah Pj Wali Kota Mojokerto, M Ali Kuncoro S.STP, M.Si, menyatakan keterbukaan informasi dan kerjasama, bahkan maju bersama.

 

Semangat untuk bersinergi, maju bersama ini menjadi fenomena tersendiri. Karena selama ini dua pimpinan daerah yang bertetangga, bahkan kantornya berada dalam kota yang sama, terkesan saling berlomba.

 

Namun, dalam acara doa bersama tersebut, baik bupati maupun pj wali kota, bertekad maju bersama untuk Mojokerto Raya. Termasuk menjaga kondusivitas wilayah dalam berbagai bidang.

 

BACA JUGA:PJ Wali Kota dan Bupati Mojokerto Rakor Bareng Antisipasi Keamanan Perayaan Tahun Baru

 

Acara Doa Bersama PWI Mojokerto Raya Awal Tahun 2024 tersebut diawali sambutan Ketua PWI Mojokerto Raya, Sholahudin Wijaya. Mas Udien, panggilan akrabnya, menyatakan, doa bersama awal tahun 2024 tersebut dilandasi kondisi keselamatan dan kemanan awak media yang bekerja di lapangan. 

 

Juga untuk dua pemimpin daerah, karena bupati dan pj wali kota, yang sama-sama senang blusukan, turun ke masyarakat. Sehingga, doa bersama PWI Mojokerto Raya juga untuk mendoakan para pemimpin wilayah.

 

‘’Apapun bisa terjadi ketika kita tugas di lapangan. Karena itu, di awal tahun 2024 ini kita gelar doa bersama agar kita semua diberi keselamatan menjalankan tugas,’’ katanya. 

 

Selain itu, Mas Udien juga menyinggung agar kerjasama yang sudah terjalin selama ini juga bisa meningkat dan semakin mendapat barokah. ‘’Kebersamaan dan kekompakan teman-teman juga agar semakin terjaga,’’ tambahnya.

 

BACA JUGA:Bupati dan Pj Wali Kota Mojokerto Tandatangani Prasasti Peresmian Kantor Staf Kodim 0815

 

Pada acara doa bersama itu, Pj Wali Kota Mojokerto, M Ali Kuncoro hadir bersama Sekda Kota Mojokerto, Gaguk Tri Prasetyo, Kadis Kominfo, Santi Ratnaning Tyas. Sedangkan Bupati Mojokerto dr Ikfina Fatmawati, M.Si didampingi Kadis Kominfo, Ardi Sepdianto, dan Kadis Prokopim, Alfiah Ernawati S.Sos

 

Dalam sambutannya, Pj Wali Kota Mojokerto, M Ali Kuncoro, S.STP, M.Si, menyebutkan bahwa media mempunyai peranan penting. Media harus memiliki fungsi kontrol dengan menjalankan etika jurnalistik.

 

Ali yang juga Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jawa Timur itu juga menyebutkan, dalam menjalankan fungsinya, media harus netral. ‘’Namun, netralnya media ini haris tetap berpihak pada kepentingan masyarakat,’’ katanya.

 

Mas Pj, sapaan akrabnya, mengatakan terbuka terhadap kritik, koreksi, dan saran. ‘’Karena, sebagai manusia, kami juga tidak luput dari kesalahan,’’ tuturnya. 

 

Disamping itu, media jangan terkooptasi pada berita viral dan sensasional. ‘’Kalau hanya berdasarkan viral dan sensasional, maka media akan kehilangan fungsi dan etika jurnalistiknya,’’ sahutnya.

 


Bupati Mojokerto dr Ikfina Fatmawati, M.Si dan Pj Wali Kota Mojokerto, M Ali Kuncoro S.STP, M.Si dalam acara doa bersama PWI Mojokerto Raya-Disway Mojokerto-

 

Saat ini, tambahnya, kita berhadapan dengan citizen jurnalistik yang tidak mengenal etika jurnalistik. ‘’Semua orang bisa nulis, termasuk di media sosial, yang tidak mengenal etika jurnalistik,’’ tuturnya.

 

Selain bicara tentang media dan jurnalistik, Ali Kuncoro sempat menyinggung keberadaan pemerintahan Kota dan Kabupaten. ASN yang mengawali karir di Mojokerto sejak tahun 2000 itu melihat pemerintahan kabupaten dan kota seolah dibatasi masing-masing hegemoni.

 

Karena itu sejak mendapat tugas sebagai Pj Wali Kota Mojokerto, Ali Kuncoro langsung bertekad bagaimana ‘menyatukan’ Kota dan Kabupaten Mojokerto. ‘’Sekarang ini era-nya sudah beda,’’ tambahnya lagi.

 

‘’Jadi pendekatannya juga harus beda. Sudah bukan waktunya lagi untuk berjalan sendiri-sendiri,’’ sahutnya.

 

Apalagi, permasalah yang dihadapi, baik kota maupun kabupaten juga selalu beririsan. ‘’Karena itu lebih baik bersinergi atau berkolaborasi untuk mencapai sesuatu yang lebih baik,’’ tegasnya. 

 

Lebih jauh, Ali Kuncoro melanjutkan, kalau melihat sesuatu hendaknya untuk kemaslahatan. ‘’Jangan untuk hal-hal yang bersifat egosentris,’’ paparnya.

 

Sementara itu, Bupati Mojokerto, dr Ikfina Fatmawati, M.Si, menyebutkan bahwa peran media sangat krusial. Apalagi saat ini menghadapi tahun politik saat ini. 

 

‘’Panjenengan harus bisa menjalankan peran yang luar biasa. Mengambil peranan strategis menjaga kondusitivitas daerah,’’ katanya. 

 

Bupati juga menyambut baik gagasan Ali Kuncoro mengenai kebersamaan menghadapi berbagai situasi saat ini. ‘’Prinsipnya kami ingin Mojokerto Raya kondusif. PWI harus mengambil peran juga di situ,’’ tegasnya.

 

Lebih jauh Ikfina menyebutkan bahwa saat ini situasi benar-benar harus dipantau terus. Kondisi ekonomi dan sosial kemasyarakatan harus diperhatikan. 

 

Pertumbuhan ekonomi dan inflasi terus dipantau. Hal itu karena berhubungan erat dengan kondisi sosial dan kondusivitas daerah. 

 

‘’Masyarakat tidak bisa berbuat banyak dan tidak akan nyaman beraktivitas kalau situasi tidak kondusif,’’ tandasnya. (*)

Sumber:

b