Mengenal Makam Syekh Jumadil Kubro, Makam Wali Ramai Dikunjungi Peziarah Mancanegara Saat Ramadan

Mengenal Makam Syekh Jumadil Kubro, Makam Wali Ramai Dikunjungi Peziarah Mancanegara Saat Ramadan

Makam Syekh Jumadil Kubro terletak di Trowulan Mojokerto. -Fio Atmaja-

Mojokerto, mojokerto.disway.id - Selama bulan Ramadan, Makam Syekh Jumadil Kubro berada di Komplek Makam Troloyo di Desa Sentonorejo, Trowulan, Mojokerto banyak dikunjungi peziarah mancanegara.

Koordinator Wisata Desa, Sarjono Suradi mengatakan,seperti malam Jumat Legi dan bulan Ramadan. Para peziarah datang tak hanya dari Jawa Timur saja namun juga sejumlah kota di Indonesia, bahkan luar negeri.

“Setelah tarawih, iya satu bulan penuh. Banyak dari luar negeri, dari Malaysia, Brunai Darussalam, Belanda banyak yang ke sini. Mereka napak tilas, kalau dari Jawa Timur mulai dari Situbondo, Probolinggo, Banyuwangi, Jember, Pasuruan, Malang, Gresik ke sini," ujarnya, Sabtu (23/3/2024).

Sarjono menjelaskan jika Syekh Jumadil Kubro merupakan punjer Wali Songo. "Syech Jumadil Kubro datang ke Pulau Jawa sebelumnya 9 wali. Syekh Jumadil Kubro, mbah-mbahnya para wali. Syech Jumadil Kubro masih keturunan Nabi Muhammad yang ke-25," terangnya, Sabtu (23/3/2024).

Sebelum Wali Songo syiar agama Islam di sejumlah daerah berkumpul di Komplek Makam Troloyo. Saat ini, posisi tempat pembagian syiar Islam tersebut berada di sisi timur makam Syekh Jumadil Kubro. Tak hanya sebagai tempat pembagian syiar Islam, ada sejumlah makan di Komplek Makam Troloyo.

“Ada makam tujuh yang merupakan makan Pangeran Noto Suryo, Patih Noto Kusumo, Gajah Permodo, Naya Genggong, Sabda Palon, Emban Kinasih, dan Polo Putro. 

Nisannya pun masih zaman Majapahit. Ada juga makam Patas Angin yakni maling yang hasilnya diberikan kepada masyarakat fakir miskin. Ada juga makam sinden Sunan Kalijogo yakni Nyai Roro Kepyur,” katanya.

Keberadaan makam Syekh Jumadil Kubro dipercaya memberikan berkah bagi para peziarah. Ada waktu-waktu tertentu untuk berziarah ke makam Syekh Jumadil Kubro. 

Perlu diketahui, komplek Makam Troloyo mempunyai luas sekitar 3,5 acre atau 152 ribu kaki persegi ini terdampat sejumlah makam. Komplek makam tersebut merupakan pemakaman bagi orang muslim sejak zaman Majapahit tapi tidak semua orang Islam dimakamkan di tempat ini, hanya mereka memiliki trah Majapahit.

Setidaknya terdapat 19 nama yang dimakamkan di Makam Troloyo. Di antaranya Syekh Jumadil Kubro, Syekh Al Chusen, Imamudin Sofari. Tumenggung Satim Singomoyo, Patas Angin, Nyai Roro Kepyur, Sunan Ngudung, Raden Kumdowo, Ki Ageng Surgi, Syekh Jaelani, Syekh Qohar, serta Ratu Ayu Kenconowungu. 

Namun makam Syekh Jumadil Kubro paling banyak dikunjungi peziarah. Seperti di malam Jumat Legi atau saat Ramadan.

Syekh Jumadil Kubro atau Jamaluddin Hussein Al Akbar lahir sekitar tahun 1270 sebagai putera Ahmad Syah Jalaluddin, bangsawan dari Nasrabad di India. 

Kakek buyutnya adalah Muhammad Shohib Mirbath dari Hadramaut bergaris keturunan ke Imam Jafar Shodiq, keturunan generasi keenam dari Nabi Muhammad SAW.

Setelah resign dari jabatannya sebagai Gubernur Deccan di India, Jumadil Kubro traveling ke berbagai belahan dunia untuk menyebarkan agama Islam. 

Sumber:

b