Delegasi Siswi Smamio Gresik Hadiri Pertemuan Internasional di Ottawa, Kanada Suarakan Isu Sampah Plastik

Delegasi Siswi Smamio Gresik Hadiri Pertemuan Internasional di Ottawa, Kanada Suarakan Isu Sampah Plastik

Aeshnina Azzahra Aqilani. -Foto : Ecoton for Disway Mojokerto-

Mojokerto, Mojokerto.disway.id - Aeshnina Azzahra Aqilani siswi SMA Muhammadiyah 10 Gresik akan menemui delegasi negara maju di Intergovernmental Negotiating Committee (INC-4) Ottawa, Kanada untuk menyampaikan temuan kerusakan lingkungan akibat sampah plastik impor.

Nina mewakili River Warrior Indonesia (Reverin) dan Break Free From Plastic diundang United Nation Environment Programme untuk menghadiri pertemuan keempat INC-4 atau komite negosiasi antar pemerintah untuk menyusun plastic treaty kesepakatan internasional mengikat secara hukum mengenai polusi plastik, termasuk di lingkungan laut. 

Acara di hadiri 170 negara ini dijadwalkan berlangsung di Ottawa, Kanada pada 23 - 29 April 2024. Dalam acara ini, Riverin dan lebih dari 100 Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) mendesak pemimpin ASEAN mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk menyusun plastic treaty.


Delegasi Siswi Smamio Gresik Hadiri Pertemuan Internasional di Ottawa, Kanada-Foto : Ecoton for Disway Mojokerto-

Dalam pertemuan tersebut, Nina akan berusaha menyampaikan pada negara-negara maju agar tidak lagi mengirim sampah plastik ke Indonesia.

"Saya ingin Indonesia bebas dari sampah plastik impor. Saya akan menyampaikan pesan ini kepada delegasi negara-negara maju untuk berhenti mengirimkan sampah plastik ke Indonesia," kata Nina.

Menurut Nina, negara-negara ASEAN masih menjadi tempat sampah, dan wilayah tersebut terus menerima sampah plastik ilegal dari negara-negara maju. Hal ini menyebabkan wilayah ASEAN menjadi tempat pembuangan sampah yang tidak dapat didaur ulang.

Selama tahun 2023, Nina bersama tim Riverin menemukan beberapa masalah lingkungan yang mengancam, termasuk penumpukan sampah impor di berbagai daerah di Jawa Timur, pembakaran sampah plastik impor sebagai bahan bakar, dan kontaminasi mikroplastik pada air, sedimen, dan biota laut.

Sampah - sampah tersebut berasal dari Jepang, Amerika Serikat, Belanda, Australia, Korea Selatan, Jerman dan Italia. Bahkan masyarakat masih membakar sampah plastik impor tersebut untuk memproduksi tahu.

Pembakaran sampah plastik impor juga terjadi di daerah berdekatan dengan industri kertas daur ulang berbahan baku sampah impor. Fenomena tersebut menimbulkan masalah baru berupa pencemaran dioksin. 

Indonesia menjadi wilayah yang kadar pencemaran dioksi pada telur ayam kampungnya tertinggi ke dua di Asia, 70 kali lipat dari standar WHO.

"Ini perlu dilakukan tindakan nyata untuk menolak masuknya sampah plastik ke negara ASEAN. Saya masih menemukan sampah-sampah plastik dari beberapa negara masih ditimbun dan dibakar di daerah saya tinggal di Jawa Timur," terangnya.

Tim Riverin sepanjang 2023 menemukan 6 permasalahan mengancam kerusakan lingkungan


Nina mewakili River Warrior Indonesia (Reverin) dan Break Free From Plastic diundang United Nation Environment Programme-Foto : Ecoton for Disway Mojokerto-

Sumber:

b