Delegasi Siswi Smamio Gresik Hadiri Pertemuan Internasional di Ottawa, Kanada Suarakan Isu Sampah Plastik
Aeshnina Azzahra Aqilani. -Foto : Ecoton for Disway Mojokerto-
Timbunan sampah impor di desa-desa Kabupaten Gresik, Sidoarjo, Mojokerto dan malang (Jawa Timur) dan timbulan besar di dalam pabrik kertas PT Indah Kiat di Kragilan Serang, banten. Timbunan ini berpotensi mencemari air bawah tanah, kontaminasi mikroplastik udara dan pencemaran dioksin
Aktivitas pembakaran sampah plastik impor sebagai bahan bakar pembuatan tahu dan batu gamping, buangan mikroplastik tinggi dari industri-industri kertas daur ulang di Jawa Timur, lebih dari 11 industri kertas daur ulang berbahan baku sampah import membuang limbah cair ke Sungai brantas yang menjadi bahan baku air minum, irigasi sawah dan tambak ikan. Kontaminasi mikroplastik pada air, sedimen, biota atau seafood.
Pemerintah lamban dalam mengendalikan polusi sampah plastik impor, pemerintah Indonesia tidak memberikan solusi energy alternative pengganti plastik. Pemerintah Indonesia juga belum merespon temuan kadar dioksin dalam telur ayam kampong yang ditemukan di Desa Tropodo Sidoarjo.
BACA JUGA:Sensus Sampah Plastik di Sungai Pogot Surabaya, Wings, dan Indofood Jadi Produsen Sampah Terbanyak
BACA JUGA:Aksi Teatrikal Aktivis Lingkungan, Tuntut Jepang Berhenti Kirim Sampah Plastik ke Indonesia
Pembiaran tindakan pembuangan limbah cair tanpa proses pengolahan yang benar dari pabrik kertas daur ulang sehingga menimbulkan kerusakan pada ekosistem sungai dan kontaminasi mikroplastik pada biota air.
“perdagangan sampah plastik global dampaknya memprihatinkan, bagaimana teganya negara maju dan kaya membuang beban sampah plastik mereka ke negara berkembang seperti Indonesia, Malaysia, Phillipina, Thailand dan Myanmar," ungkapnya.
Jika mereka terus dibiarkan mengekspor sampah plastik ke Asia Tenggara, maka perlahan-lahan akan membunuh lingkungan dan kesehatan.
"Saya akan berusaha untuk bertemu dengan delegasi-delegasi negara pengirim sampah ke Indonesia seperti Jepang, Inggris, Amerika, dan negara-negara Unieropa untuk mengurangi sampah plastik mereka dan mendaur ulang sendiri sampah plastiknya agar tidak membebani negara lain," bebernya.
BACA JUGA:DLH Kota Mojokerto Pelatihan Olah Sampah Organik, Hasilkan Produk Kesehatan Ramah Lingkungan
Asia Tenggara, yang sebagian besar merupakan negara kepulauan dengan pulau-pulau terkena dampak parah dari sampah laut juga tercemar di berbagai tahap sepanjang rantai pasokan plastik, mulai dari ekstraksi bahan bakar fosil hingga pembuatan plastik dan produk plastik, transportasi, penggunaan, serta pembuangan.
100 OMS termasuk didalamnya Riverin, Walhi, Greenpeace, ICEL, YPBB, Diet Plastik, Nexus dan Ecoton berupaya mengakhiri polusi plastik di Asia Tenggara dan sekitarnya untuk menyerukan kepada negara-negara anggota ASEAN untuk bekerja sama dan menegosiasikan perjanjian plastik global yang memenuhi tujuan-tujuan utama berikut :
1. Untuk mengatasi seluruh siklus hidup plastik, dengan memprioritaskan pengurangan produksi plastik, dimulai dengan plastik yang dapat dihindari dan berbahaya berdasarkan pendekatan kriteria penggunaan esensial.
2. Mengakhiri impor sampah plastik ke Asia Tenggara dan kolonialisme sampah.
3. Menghilangkan racun sepanjang siklus hidup plastik berdasarkan kelompok kimia (termasuk polimer), termasuk bahan tambahan kimia, baik zat yang ditambahkan secara sengaja maupun tidak disengaja (NIAS), dan mikroplastik.
Sumber: