Petahana Pecah Kongsi Runing Pilkada, Berebut Rekom Partai Pengusung
![Petahana Pecah Kongsi Runing Pilkada, Berebut Rekom Partai Pengusung](https://mojokerto.disway.id/upload/2e6c5281d43c70d45b9904db0ae2e27a.jpg)
Bupati Ikfina Fahmawati dan Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra saat duduk bersama dalam upacara hari jadi Kabupaten Mojokerto 731-. (Foto : dok. Disway Mojokerto).-
"Tentu harapan dapat rekom, karena ini kan ikhtiar bagaimana membangun dukungan. Sebetulnya ini tidak sekadar mencari rekom untuk maju, tapi ini membangun dukungan, karena nanti kalau sudah jadi kami tidak bisa berjalan sendiri membangun Kabupaten Mojokerto," terangnya.
Dia membeberkan alasan maju kembali karena masih ada tanggung jawab belum terselesaikan. "Ikut dalam pilkada ini adalah bagian dari tanggung jawab saya. Ada beberapa hal yang masih perlu saya selesaikan, jadi ini adalah bentuk cinta dan kepedulian saya kepada Mojokerto dan masyarakatnya," ujarnya.
BACA JUGA:Maju Pilkada Mojokerto 2024, Gus Barra Gaungkan Program Beasiswa Bagi Mahasiswa Berprestasi
BACA JUGA:Pilkada Mojokerto, Nasdem Hanya Usung Calon Tunggal
Manuver politik Ikfina untuk mendapatkan rekom PKB, PAN, dan PDIP ini bakal tak mudah. Sebab, Gus Barra juga mengincar rekom ketiga partai tersebut. Wakil Bupati Mojokerto ini mendaftar ke PDIP pada 26 April 2024 atau pada hari pertama penjaringan bacalon bupati-wabup dibuka.
"Bakal calon bupati yang sudah mendaftar 2 nama petahana, yaitu Bu Ikfina dan Gus Barra," ungkap Ketua Tim Penjaringan Bacalon Bupati dan Wabup DPC PDIP Kabupaten Mojokerto Setia Pudji Lestari.
Sementara itu, Muhammad Al Barra mengungkapkan alasan maju bakal calon bupati Mojokerto, ia berencana menjadikan Kabupaten Mojokerto adil dan makmur melalui sumber daya manusia dan penguatan infrastruktur.
"Intervensi kami ada di pendidikan, kesehatan, peningkatan infrastruktur dan ekonomi," tandasnya.
Perlu diketahui, PKB unggul dengan meraih 10 dari 50 kursi DPRD Kabupaten Mojokerto pada Pemilu 2024. Disusul Partai NasDem 8 kursi, PDIP 6 kursi, partai Golkar dan Demokrat masing-masing 5 kursi, lalu PKS, Partai Gerindra dan PPP masing-masing 4 kursi, PAN 3 kursi, serta Partai Perindo 1 kursi. (*)
Sumber: