Kamu Alumni SMPN 2 Kota Mojokerto Angkatan 1984, Yuk Ikutan Reuni Akbar
Angkatan 84 SMPN 2 Kota Mojokerto di masa lalu. -foto/koleksi pribadi-
MOJOKERTO, mojokerto.disway.id - Bagaimana rasanya tidak berjumpa dengan sahabat, handai taulan selama hampir empat dasa warsa (40) tahun? Tentu rasa kangen luar biasa. Apalagi jika handai taulan itu merupakan kawan-kawan kita saat bersama-sama di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Karena ingin menyambung silaturahmi yang nyaris putus, tepatnya selama hampir 39 tahun, beberapa alumni SMP Negeri 2 Kota Mojokerto lulusan tahhun 1984 silam, menggelar reuni akbar pada 9 Desember 2023 nanti.
‘’Angkatan kami merupakan angkatan paling banyak sepanjang sejarah berdirinya SMPN 2 Kota Mojokerto,’’ tutur Abadi Hariyanto. Ada 10 kelas waktu itu. Masing-masing kelas memiliki 40 siswa.
‘’Secara kasar bisa dihitung berapa orang angkatan kami. Kira-kira 400 orang-lah,’’ kata karyawan PT PAL Indonesia ini.
Meski tekhnologi sudah cukup canggih, namun ada tingkat kesulitan juga untuk mengumpulkan siswa-siswi SMPN 2 Kota yang lulus pada 1984 tersebut.
Menurut Abadi, kawan-kawan SMP nya telah menyebar ke seluruh Indonesia. Ada yang menjadi pejabat negara, aparat keamanan, tenaga pendidik, pengusaha, ASN, Hakim, Jaksa, Dokter, Wartawan, dan masih banyak profesi lainnya.
Untuk menelusuri keberadaan alumni, dengan mencari data siswa di sekolahan yang berlokasi di Jl A Yani Mojokerto, panitia harus bekerja ekstra keras.
‘’Kami menggunakan berbagai cara. Dari getok tular informasi, menggunakan medsos juga menelusuri data siswa di SMPN 2 kota, hasilnya kita bisa mengumpulkan data kawan-kawan sekitar 90 persen,’’ tegasnya.
Sementara itu, salah satu alumni SMPN 2 yang juga wakil ketua DPRD Kota Mojokerto, Sonny Basuki Rahardja, menyambut baik gelar reuni akbar ini. Bahkan ia bersama beberapa orang kawan sudah menggalang dana untuk kesuksesan acara tersebut.
‘’Setidaknya untuk menyambung kembali silaturahmi dan menemukan mata rantai yang hilang,’’ tandasnya.
Ia juga berharap dari reuni ini nantinya bisa melahirkan satu gagasan yang hebat untuk berkontribusi bagi kemaslahatan bangsa, meski bentuknya semacam bakti sosial. (*)
Sumber: