Terkait Keberadaan Pabrik Pengolahan Limbah B3, Warga Dawarblandong Legowo

MOJOKERTO, mojokerto.disway.id - Komisi D DPRD Jawa Timur bergerak cepat melakukan koordinasi dengan beberapa perusahaan besar yang di wilayah Mojokerto, sehubungan dengan akan diresmikannya pabrik pengolahan limbah B3 oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa pada 17 Oktober 2023 nanti.

 

Selain telah berkoordinasi dengan perusahaan besar, Komisi D memastikan masyarakat sekitar pabrik telah legowo menerima keberadaan pabrik pengolahan tersebut. Seperti diketahui, saat tahap awal pembangunan pabrik ini sempat ditolak warga di sekitar Dawarblandong.

 

Salah satu anggota Komisi D DPRD Jatim (Komisi yang membidangi masalah pembangunan), Masduki Sabil mengatakan, secara prinsip masyarakat di sekitar pabrik pengolahan limbah B3 di Dawarblandong sudah bisa menerima keberadaan pabrik pengolahan limbah itu. ‘’Insya Allah masyarakat di sekitar Dawarblandong tidak ada penolakan lagi,’’tutur wakil rakyat dari PKB yang asli arek Mojokerto ini.

 

Masyarakat yang sudah bisa menerima berdirinya parik pengolahan limbah B3 ini, tak lepas dari sosialisasi yang terus menerus dilakukan oleh pemangku kepentingan kepada masyarakat di Dawarblandong dan sekitarnya.

 

Uki, panggilan akrab Masduki Sabil juga menceritakan, Komisi D DPRD Jatim telah mengundang beberapa perusahaan besar di sekitar Mojokerto. Antara lain PT Ajinomoto, PT Mertex, PT Tjiwi Kimia, PT Wings, serta  PT Surya Pamenang.

‘’Kehadiran perwakilan perusahaan ini, bisa memberikan masukan pada kita, tentang pengolahan limbah. Dan ke depan nanti kita minta semua perusahaan terlibat dalam pengelolaan limbah B3,’’ tandas Uki kepada Disway Mojokerto, Minggu (15/10).  

 

 “Kami ingin pembuangan limbah itu dilakukan sesuai aturan. Jangan ada miss dan jangan ada perusahaan nakal membuang Limbah B3 di Tanah kosong lalu diurug. Itu jangan sampai terjadi lagi. Diajak ngopi lah, supaya limbah pabrik-pabrik itu bisa diolah di Dawarblandong,” sarannya.

 

Pabrik Pengolahan Limbah B3 Dawarblandong Mojokerto ini rencananya memiliki Kapasitas cukup besar. Target awal mencukupi dan menampung pembuangan limbah B3 di seluruh Jawa Timur bahkan Indonesia Timur. “Semoga Januari 2024 beroperasi penuh secara bertahap di Lahan 5 hektar ini, ke depan akan dibangun sampai 50 hektar,” jelas Uki. (*)

 

 

 

Sumber: