Turun, Kasus DBD di Kabupaten Mojokerto Saat Musim Kemarau

Turun, Kasus DBD di Kabupaten Mojokerto Saat Musim Kemarau

Petugas kesehatan saat melakukan fogging. -(Foto : dok.Dinkes Kabupaten Mojokerto)-



Mojokerto, mojokerto.disway.id - Kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Mojokerto, sejak awal musim kemarau dinilai mengalami penurunan.

Penurunan kasus DBD ini berlangsung sejak awal musim kemarau bulan Mei hingga saat ini mengalami penurunan.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mojokerto tercatat kasus DBD bulan Januari sebanyak 41 kasus, bulan Februari ada 35 kasus, bulan Maret ada 25 kasus, bulan April 25 kasus, bulan Mei ada 20 kasus, Juni ada 26 kasus, Juli 13 kasus, Agustus 8 kasus, dan September ada 5 kasus, dengan total keseluruhan 198 kasus.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mojokerto dr Agus Dwi Cahyono mengatakan bahwa penurunan sejak bulan Mei, dan sekarang masih ada tiap bulan namun tidak meningkat drastis.

"Saat ini ada namun tidak meningkat drastis, dan turunnya dari mulai bulan Mei," ucap Agus (16/10/2023).

Menurutnya, menurunnya kasus DBD ini karena digencarkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan sosialisasi yang dilakukan untuk menjaga kebersihan lingkungan.

"Saat ini kami sosialisasi saja untuk PSN dan sama menjaga lingkungan, serta fogging sekarang dari puskesmas sekarang," katanya.

Agus menambahkan, penyakit DBD ini biasanya mulai mengalami kenaikan November, Desember dan puncaknya pada bulan Januari, dan Februari.

"Penyakit DBD ini tidak mengenal musim, jadi baik kemarau ataupun penghujan harus menjaga kebersihan," imbuhnya.

Pihaknya juga melakukan kegiatan fogging atau pengasapan pada sarang-sarang nyamuk Aedes aegypti masih juga dilakukan.

"Namun fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, sehingga kurang efektif dalam pemberantasan nyamuk aedes aegypti. Jadi setelah difogging, tetap harus melakukan PSN,"tambahnya.

Sumber:

b