Bantuan Air Bersih untuk Empat Desa Terdampak Kekeringan di Mojokerto Berakhir
BPBD Provinsi Jatim dan BPBD Kabupaten Mojokerto saat membagikan bantuan air bersih di Dusun Kandangan, Desa Kunjorowesi, Ngoro, Mojokerto, awal Agustus 2024 lalu-Foto : Fio Atmaja-
"Air weslik hanya keluar sedikit. Kekeringan ini telah berlangsung sejak pertengahan September," jelasnya.
Tiga desa terdampak ini berada di kaki Gunung Penanggungan, yakni di Desa Kunjorowesi, 4.937 penduduk dari dua Dusun Kunjoro 1.625 jiwa dan Kandangan 3.312 jiwa terdampak krisis air.
Sementara itu, di Desa Manduro Manggung Gajah, 1.861 jiwa dari Dusun Buluresik 996 jiwa dan Dusun Gajah Mungkur 865 jiwa juga mengalami kesulitan air bersih.
Petugas mengisi jurigen tempat air bersih untuk warga-Foto : Fio Atmaja-
Desa Duyung, Kecamatan Trawas, dua dusun, Dusun Bantal dan Dusun Duyung, yang tersebar di 16 RT, sangat kekurangan air bersih karena debit sumber air bersih semakin berkurang. Dusun Bantal dengan 789 jiwa dan Dusun Duyung dengan 702 jiwa juga terdampak krisis air.
Sebelumnya, BPBD Provinsi Jawa Timur telah mendistribusikan 340 tangki air bersih dari 6 Agustus hingga 14 September 2024.
BPBD Kabupaten Mojokerto juga telah mengalokasikan Rp 135 juta dari APBD 2024 untuk mendistribusikan air bersih dari 1 Juli hingga 3 Agustus 2024.
Sumber: