Banjir Kembali Landa Desa Tempuran Mojokerto, Rumah, Fasum dan Lahan Pertanian Terdampak

BPBD Kabupaten Mojokerto saat melaku assessment di lokasi. -(Foto : dok. BPBD Kabupaten Mojokerto).-
Mojokerto, Diswaymojokerto.id - Hujan mengguyur kawasan Kabupaten Mojokerto sejak Kamis, 27 Februari 2025 mengakibatkan rumah, fasilitas umum, dan lahan pertanian di Desa Tempuran, Sooko, Mojokerto, terendam banjir.
"Banjir luapan terjadi sekitar pukul 23.00 WIB kemarin, saat ini trend air naik perlahan," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim, Jumat, 28 Februari 2025.
Khakim menjelaskan, rata - rata ketinggian air rumah warga kurang lebih 10 - 20 cm, ketinggian air di jalan Dusun Bekucuk 50 - 70 cm.
Lahan pertanian di Dusun Bekucuk terdampak banjir 35 hektare dengan rincian 30 hektare padi, dan 5 hektare tebu.
BACA JUGA:Kemenag RI Hadirkan Terjemahan Al-Qur’an dalam 30 Bahasa Daerah Sepanjang Ramadan
BACA JUGA:Hilal Awal Ramadan 2025 Tidak Terlihat di Mojokerto
Sedangkan lahan pertanian di Desa Tempuran terdampak banjir 30 hektare meliputi padi 15 hektare, dan tebu 15 hektare.
Fasum dan sekolahan terendam banjir -(Foto : dok. BPBD Kabupaten Mojokerto).-
"Fasilitas umum juga terdampak seperti SDN Tempuran, tempat ibadah, halaman balai desa, TK Pembina Tempuran. Rata - rata ketinggian air di fasun 15 - 30 cm," bebernya.
Penyebab terjadinya banjir karena curah hujan sangat tinggi di wilayah Jombang, dan Mojokerto serta klep irigasi persawahan tida berfungsi.
"Kami terus monitoring kejadian tersebut, saat ini karena hujan masih terus mengguyur kawasan Kabupaten Mojokerto trend air mulai naik perlahan," pungkasnya.
Sumber: