Sukses Ternak Bebek di Sungai, Pemuda Mojokerto Raih Omzet Puluhan Juta
Seekor bebek yang diambil dari kandang-Fio Atmaja-
Mojokerto, mojokerto.disway.id - Seorang pemuda asal Desa Jotangan, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, bernama Alfian (29), sukses meraih kesuksesan dari usaha ternak bebek dari usaha rintisan milik orang tua sejak 50 tahun lalu.
Dengan memanfaatkan aliran sungai belakang rumahnya, Alfian membudidayakan bebek dengan metode dan cara yang unik. Ia memilih aliran sungai sebagai habitat bebek karena lebih baik untuk pertumbuhannya daripada di dalam kandang.
Alfian bersama ayahnya, Sukodi (69), mengurusi sekitar 2000 ekor bebek setiap harinya. Jenis bebek yang diternak merupakan persilangan bebek Peking dan hibrida.
“Pemilihan bebek Peking sebagai pejantan dan bebek hibrida sebagai betina karena lebih produktif. Selain memberi dedak yang dicampur kupang sebagai pakan utama, kami juga membiarkan bebek-bebek mencari makan alami di sungai,” ujarnya, Minggu (22/10/2023).
Alfian tidak menjual telur bebek, melainkan bibit dan daging bebek. Telur-telur bebek yang dipanen setiap harinya akan ditetaskan terlebih dulu melalui oven yang dibuatnya sendiri.
“Setelah menetas selama 10-12 hari, bibit bebek akan dijual kepada pelanggan dari Lamongan dan Jombang. Sementara itu, sisa bibit bebek akan dirawat sendiri hingga berumur satu bulan dan siap dipotong,” katanya.
Terkait pemasaran ia sudah menjalin kerjasama dengan tengkulak, sehingga tidak kesulitan saat menjual bibit dan daging bebek. Bibit bebek pedaging dijual seharga Rp 8 ribu hingga Rp 9 ribu per ekor. Dari usaha ternak bebek ini, ia mampu meraup omzet puluhan juta rupiah setiap bulan. “Kira-kira tiap bulan mencapai Rp 25 juta,” tambahnya. (*)
Sumber: