Nyanyi Sunyi Guru-guru TPQ di Kota Mojokerto, Honor Minim dan Diterima Selalu Telat

Nyanyi Sunyi Guru-guru TPQ di Kota Mojokerto, Honor Minim dan Diterima Selalu Telat

Ilustrasi murid dan guru mengaji-Foto : Cahaya Islam-

Sebut saja Nurul salah seorang guru BTQ menceritakan jika dirinya menerima honor Rp 300 ribu per bulan, mengajar di salah satu SD di wilayah Surodinawan Kota Mojokerto. Namun kata dia, honor sebesar itu belum diterima selama 5 bulan ini. 

BACA JUGA:Setelah 6000 Guru TPQ, Giliran 788 GTT dan PTT di Kabupaten Mojokerto Terima Insentif

‘’Kami belum menerima honor sebagai BTQ sejak Pebruari lalu, ya 5 bulan an lah,’’ tuturnya. Meski honor telat diterima, Nurul tetap bersemangat mengajarkan BTQ ke anak-anak didiknya di salah satu SD. 

Mengingat peran guru-guru TPQ maupun BTQ yang membentuk karakter anak didik di garda depan hingga menjadi manusia yang agamis, sudah saatnya peran mereka diperhitungkan kembali.


Kegiatan road show Ramadan Wali Kota Mojokerto mengunjugi dan memberikan bantuan mushola yang juga berfungsi sebagai TPQ-Foto : Kominfo Kota Mojokerto-

Hampir semua guru TPQ yang dihubungi menyatakan Ikhlas menerima honor yang sama sekali jauh dari ‘memuaskan’. Mereka tetap melaksanakan tugasnya, menghidupi latar-latar, serambi dan ruangan di masjid, mushola dan surau-surau di Kota Mojokerto. 

BACA JUGA:Kerap Terjadi Macet, Akses Jalan di Perlintasan Kereta Api Damarsih Mojokerto Bakal Diperlebar

Namun kesemuanya hamper terbelalak saat di wilayah kabupaten Mojokerto seorang guru TPQ bisa memperoleh insentif yang jumlahnya lumayan. Sembari berguman salah satu guru TPQ di wilayah Wates Mojokerto berujar,’’ Kapan di Kota ada program pemerintah seperti yang berlangsung di wilayah kabupaten ?’’.

 

Sumber:

b