Kopi Trawas, Cita Rasa Kopi Lereng Penanggungan yang Mendunia

Cherry kopi arabika sumber:ig.kopibontugu.id -Foto : Reza Magang-
Mojokerto, diswaymojokerto.id - Trawas di lereng Gunung Penanggungan tak hanya menjadi destinasi wisata alam favorit, tetapi juga melahirkan produk kopi dengan kualitas yang diakui. Kawasan ini menyimpan potensi besar dalam dunia perkopian, terutama melalui tiga produk utama yang berkembang di Desa Ketapanrame, yakni Kopi Bontugu, Kopi Bendil, dan Kopi Dlundung.
Kopi Bontugu menjadi salah satu kebanggaan warga setempat. Produk ini menghadirkan dua jenis kopi, arabika dan robusta, yang dikembangkan di kawasan Perhutani Dusun Ketapanrame. Proses pengolahan dilakukan di basecamp atau rumah produksi di Tapan Ledok yang dikelola oleh Pak Sanyoto. Berkat lokasi tanam yang berada di dataran tinggi dengan iklim sejuk, Kopi Bontugu menghasilkan cita rasa yang khas.
Berbeda dengan Bontugu, Kopi Bendil lebih fokus pada kopi robusta. Usaha ini berdiri sejak tujuh tahun silam di Dusun Slepi, Desa Ketapanrame, Trawas, Mojokerto. Penamaannya berasal dari hutan Bendil, sebuah kawasan yang sejak lama dimanfaatkan warga sebagai media tanam kopi. Lingkungan alami hutan tersebut memberi karakter kuat pada robusta Bendil, sehingga menambah variasi rasa kopi Trawas di pasaran.
Salah satu unggulan Kopi Trawas : Cherry kopi arabika-Foto : Reza Magang-
Tak kalah penting, Kopi Dlundung hadir dari kawasan hutan Dlundung yang terkenal sejuk dan asri. Kopi ini juga memiliki dua varian, arabika dan robusta. Keunggulannya terletak pada kondisi ekosistem hutan yang masih terjaga, membuat biji kopi tetap alami, segar, dan berkualitas tinggi.
Selain keanekaragamannya, kopi Trawas menyimpan fakta unik. Jenis arabikanya dikenal sebagai salah satu yang terbaik, dengan rasa khas yang kerap digambarkan menyerupai daun mint. Kopi ini tumbuh di ketinggian sekitar 1.100 meter di atas permukaan laut, menjadikan bijinya manis secara alami. Saat proses penyangraian, aroma kopi Trawas juga lebih kuat dibandingkan dengan kopi dari daerah lain.
BACA JUGA:Fenomena Langka, Gerhana Bulan Total Terjadi Malam Ini Hingga Besok
BACA JUGA:Identitas Korban Mutilasi di Hutan Pacet Mojokerto Terungkap
Potensi ini menjadikan kopi Trawas semakin diminati, tidak hanya oleh masyarakat lokal, tetapi juga wisatawan yang berkunjung ke Mojokerto. Kombinasi cita rasa unik, kualitas biji yang unggul, dan latar belakang sejarah yang menarik menjadikan kopi Trawas sebuah identitas budaya sekaligus ekonomi bagi masyarakat setempat.
Dengan terus dikembangkan, kopi dari lereng Penanggungan ini berpeluang besar untuk menembus pasar yang lebih luas dan mengangkat nama Trawas di kancah nasional maupun internasional.
Sumber: