Ucapan HUT ke 80 kemerdekaan RI - Tjiwi Kmia

Bukit Lincing, Jalur Santai di Kaki Arjuno

Bukit Lincing, Jalur Santai di Kaki Arjuno

Pemandangan Bukit Lincing dilihat dari bawah-Foto : Reza Magang-

Malang, diswaymojokerto.id Gunung Arjuno dikenal gagah. Namun di kakinya, ada satu bukit yang manis. Namanya: Bukit Lincing.

Bukit ini berada di Desa Wonorejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Warga sekitar sudah lama mengenalnya, tapi belakangan mulai ramai dikunjungi wisatawan dari luar kota.

Salah satu penyebabnya adalah media sosial. Foto-foto Bukit Lincing banyak beredar di Instagram. Para pendaki muda lebih sering terlihat mengangkat kamera ketimbang menahan nafas.

Jalur pendakian Bukit Lincing disebut ramah untuk pemula. Dari basecamp ke Pos 1 hanya sekitar satu jam. Jalannya relatif landai. Dari Pos 1 ke puncak hanya butuh tambahan dua jam. Jadi total tiga jam perjalanan.


Gundukan bukit menuju Bukit Lincing-Foto : Reza Magang-

Sepanjang jalur, pemandangan kebun teh menjadi teman. Rapi, hijau, dan segar. Aroma tanah basah ikut menemani langkah. Seolah jalur ini memang diciptakan untuk dinikmati perlahan, bukan untuk diburu.

Puncaknya berada di ketinggian 1.860 meter di atas permukaan laut (mdpl). Tidak terlalu tinggi, tapi cukup untuk memanjakan mata. Dari sana, terlihat hamparan kebun teh, gumpalan awan, hingga Gunung Arjuno. Bahkan, Gunung Semeru pun sesekali tampak di kejauhan.

BACA JUGA:Kolaborasi Ubaya dan UM Surabaya Perkuat Daya Saing Keripik Produksi Trawas Mojokerto

BACA JUGA:35 Ribu Ton Gula di Gudang PG Gempolkrep Mojokerto Tertahan, Terancam Berdampak ke Petani dan Pekerja

Bukit Lincing bukanlah soal ekstrem atau adu kuat. Jalur ini cocok untuk siapa saja yang ingin menikmati perjalanan. Atau sekadar mencari “healing” dari riuhnya kota.

Waktu terbaik untuk mendaki adalah malam hari, sekitar pukul 22.00 hingga 23.00. Udara masih sejuk, tenaga masih penuh. Sampai di puncak, lampu kota Malang berkelip seperti bintang jatuh.


Jalur bukit lincing-Foto : Reza Magang-

Namun yang paling ditunggu adalah saat matahari terbit. Warna merah, oranye, hingga emas menghiasi langit. Siluet Semeru dan Arjuno terlihat jelas. Pemandangan itu semakin lengkap dengan segelas kopi panas di tangan.

Turun dari Bukit Lincing juga tidak kalah menyenangkan. Jalur kebun teh dan hutan kecil membuat suasana semakin segar. Kadang kabut ikut turun, menghadirkan nuansa seperti negeri dongeng.

Sumber:

b