Pameran Banjoewangi Tempo Doeloe Hadirkan Peninggalan Sejarah hingga Upacara Sakral

Disbudpar Kabupaten Banyuwangi menggelar Pameran dan kegiatan Banyuwangi Tempo Doeloe di Pelataran Kantor Disbudpar Banyuwangi-Foto : istimewa-
BACA JUGA:Pemkot Mojokerto Gelar Pelatihan Olahan Makanan Berbasis Kedelai
Puncak acara pada hari terakhir, 25 September, akan ditandai dengan prosesi budaya yang sangat langka dan penuh makna: upacara pernikahan adat Mupus Braen dari Suku Osing. Ritual ini, yang secara khusus diadakan untuk pernikahan anak bungsu, menawarkan pemahaman mendalam tentang kearifan lokal. Pengunjung akan menyaksikan langsung keindahan busana, tata rias, dan tata cara pernikahan adat yang sakral.
Pekan Pameran Banyuwangi tempo Doeloe juga menarik wisatawan asing berkunjung ke Banyuwangi-Foto : istimewa-
Dalam prosesi tersebut, akan diberikan pula penghargaan kepada Subari Sofyan, sosok seniman yang berperan besar dalam merancang busana adat pengantin Banyuwangi. Busana adat pengantin sendiri memiliki beberapa macam, yaitu Mupus Braen Blambangan, Sekar Kedaton Wetan serta Sembur Kemuning yang masing-masing memiliki makna tersendiri.
BACA JUGA:Kebab DW, Jajanan Malam Strategis di Desa Pandanarum Pacet
Pameran "Banjoewangi Tempo Doeloe" bukan sekadar ajang tontonan, melainkan sebuah undangan untuk merenung dan menghargai warisan budaya yang tak ternilai harganya. Dengan jam buka mulai pukul 08.00 hingga 21.00 WIB, masyarakat dapat datang kapan saja. Berbagai stand UMKM juga turut hadir, menyediakan kudapan dan oleh-oleh untuk melengkapi pengalaman pengunjung.
Penampilan tari asal Banyuwangi di Pameran Banyuwangi Tempo Doeloe-Foto : istimewa-
Secara keseluruhan, pameran ini adalah persembahan istimewa dari pemerintah dan masyarakat Banyuwangi. Ini adalah sebuah komitmen untuk menjaga agar sejarah dan budaya tidak hanya menjadi kenangan, tetapi juga tetap hidup dan relevan di masa kini.
Sumber: