Irvan menjelaskan, yayasan ini bukan milik keluarga pribadi tapi ini yayasan dibentuk oleh asosiasi perawat untuk mewujudkan kesejahteraan anggota dan memberikan layanan kepada masyarakat.
"Tapi ternyata ada salah satu pimpinan PPNI Mojokerto yang tidak terpilih di periode 2022 mengakui, merasa yang punya atas aset-aset yang dimiliki PPNI,” bebernya.
Kedatangan sekelompok pria berpakaian preman pekan lalu lantaran ingin menduduki UBS PPNI Mojokerto.
"Kami berharap para pendiri UBS PPNI Mojokerto memberikan pengertian, karena kampus tersebut hasil keringat orang banyak, jerih payah para perawat, mahasiswa, civitas akademika dan seluruh staf yang dinaungi UBS PPNI Mojokerto," pungkasnya. (*)