Mojokerto, Mojokerto.disway.id - Rencana pembangunan jalur alternatif Ngeprih di Desa/Kecamatan Pacet, Mojokerto masih dalam proses kajian.
"Itu kan tanah Perhutani, masih kami proses dan belum pembebasan lahan, dan saat ini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur masih melakukan studi untuk mengukur pelebaran dan geometris jalan," ucap Kepala Dinas PU Bina Marga Jatim, Edy Tambeng Widjaja, Selasa (23/7) kemarin.
Rencana pembangunan tersebut melibatkan beberapa pihak antara lain, dinas perhubungan, Perhutani, dinas kehutanan, dan Dinas PU Bina Marga Jatim. Sedangkan pelaksanaan masih dilihat terlebih dahulu karena ada jalan masuk kewenangan Kabupaten Mojokerto.
"Kemungkinan pengerjaan menggunakan dana BK dan yang mengerjakan dari Kabupaten Mojokerto, yang jelas untuk jalur kami siapkan," bebernya.
Terkait pelaksanaan, pihaknya masih belum bisa memastikan karena tahun ini masih proses kajian. Pelaksanaan akan dilakukan setelah proses izin selasai.
Menurutnya, jalur alternatif Ngeprih tersebut tidak terlalu menurun dibandingkan dengan jalur utama yang sekarang.
"Cuman saat ini prosesnya melalui Perhutani sampai ke Jakarta, jadi terkendala disitu, kalau tidak salah ada 2 kilometer hutan milik Perhutani," tandasnya.
Rencana pembangunan jalur tersebut merupakan imbas dari mulai beroperasinya kendaraan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) Mojokerto-Batu via Cangar sejak Januari 2024.
Nantinya, Jalur Ngeprih menjadi pilihan jalur AKDP Mojokerto-Batu untuk menghindari curamnya turunan di kawasan Sendi, Pacet hingga tikungan Gotekan, Pacet. Pilihan tersebut untuk mengurangi bahkan menghindari risiko rem blong dari kendaraan berangkat dari Batu menuju Mojokerto. (*)