Kota Batu, diswaymojokerto.id — Berwisata alam di Kota Batu, Malang sudah merupakan hal yang lumrah. Hawanya yang sejuk, dan panorama alam pegunungan, membuat Kota Batu menjadi jujugan wisatawan, terutama di Jatim.
Kali ini satu lagi wisata alam di Kota Batu yang mulai menarik perhatian masyarakat, namanya Brakseng.
Satu hal unik yang ditawarkan wisata alam Brakseng adalah lahan pertanian sayur dan bunga, yang memberikan sensasi tersendiri bagi pengunjungnya.
Pengunjung dimanjakan dengan pemandangan alam yang sejuk dan indah-Foto : Eky-
Brakseng, merupakan daerah di Desa Sumber Brantas, Batu. Di sana menawarkan pemandangan ladang hijau yang luas dengan latar megah Gunung Arjuno dan Welirang.
Keunikan Brakseng terletak pada hamparan lahan pertanian sayur dan bunga yang memikat, memberikan pengalaman wisata berbeda dari kebanyakan destinasi di Kota Batu.
Dengan udara sejuk di ketinggian 1.700 meter, spot foto Instagramable, dan jalur treking ringan, Brakseng menjadi pilihan ideal bagi wisatawan yang ingin menikmati alam sekaligus berfoto di sudut-sudut menarik.
Pada akhir pekan, tempat ini ramai dikunjungi oleh mereka yang ingin merasakan suasana pedesaan yang tenang.
Lahan pertanian sayuran dan bunga terhampar di Brakseng-Foto : Eky-
Berdirinya wisata puncak Brakseng adalah inisiatif dari masyarakat dan pemerintah Desa Sumberbrantas. Yang mana pembangunannya dilakukan dimulai pada tahun 2017.
Hanya berjarak 15 km dari pusat Kota Batu, Brakseng mudah diakses melalui jalur Cangar, meski saat ini belum tersedia angkutan umum langsung menuju lokasi.
Pengunjung yang datang juga bisa membeli hasil pertanian, seperti sayur-mayur dan bunga, sebagai oleh-oleh.
Baksreng, negeri di atas awan di desa Sumber Brantas Batu-Foto : Eky-
Dengan tiket masuk hanya Rp5.000 untuk motor dan Rp10.000 untuk mobil di akhir pekan, dan gratis untuk hari-hari biasa, Brakseng menjadi destinasi yang wajib dikunjungi oleh pencinta alam.
Selain daya tarik pemandangan memukau, di kawasan wisata ini juga ada banyak komoditas pertanian. Mulai dari kentang (granola kembang), wortel lokal dan brastagi, sawi daging/putih, hingga brokoli.