Ucapan HUT ke 80 kemerdekaan RI - Tjiwi Kmia
Ucapan HUT ke 80 kemerdekaan RI - Disway Mojokerto

Melihat Budi Daya Kambing dan Domba Impor di Jetis Mojokerto yang Mampu Hasilkan Ratusan Ekor

Melihat Budi Daya Kambing dan Domba Impor di Jetis Mojokerto yang Mampu Hasilkan Ratusan Ekor

Budi Daya Kambing dan Domba Impor di Jetis Mojokerto-Foto : Fio Atmaja-

Mojokerto, Diswaymojokerto.id -  Setia Kawan Farm (SKF), peternakan kambing dan domba fullblood di Dusun Ngaglik, Desa Sidorejo, Jetis, Mojokerto, terus berkembang pesat. Saat ini, peternakan tersebut menampung sekitar 800 ekor kambing impor dengan dominasi 85 persen betina dan 15 persen pejantan.

Pengelola SKF, Fardan Setyo Alamsah menjelaskan,  peternakan yang berdiri sejak 2023 itu awalnya hanya memiliki 20 ekor kambing. Kini, kapasitasnya mampu menampung hingga 1.200 ekor bahkan pernah mengalami overload. 

“Program ini wujud dukungan kami terhadap ketahanan pangan nasional. Selain produksi ternak, kami juga memproduksi pakan konsentrat sendiri,” ujarnya, Sabtu, 16 Agustus 2025. 


Proses pemberian makan kambing-Foto : Fio Atmaja-

Jenis kambing yang dikembangkan adalah dorper, boer asal Afrika Selatan, dan kambing Australia. Dorper dikenal bertubuh padat dan panjang dengan bulu putih serta kepala hitam, sedangkan boer memiliki tubuh besar, bertanduk, dada lebar, serta pertumbuhan daging cepat. 

Kambing-kambing impor ini kemudian disilangkan dengan domba lokal untuk menghasilkan kualitas genetik unggul.

BACA JUGA:Warung Pecel Madiun Bu Eka, di Jalur Mojokerto-Pacet Menantang Jaman

BACA JUGA:Ketika Film Animasi “Merah Putih: One For All” Jadi Bahan Perbincangan Netizen

SKF memiliki dua kandang utama, yaitu kandang fullblood seluas 24 x 80 meter dan area persilangan seluas 5 hektare yang juga difungsikan sebagai lahan hijau pakan. 

Sistem pemeliharaan dilakukan dengan pola kemitraan bersama peternak dan BUMDes di berbagai daerah. Dalam satu bulan, SKF mampu mendistribusikan 500 hingga 1.000 ekor kambing ke mitra.


Jenis kambing dorper dibudidayakan di Jetis, Mojokerto.-Foto : Fio Atmaja-

Harga anakan hasil silangan dengan domba lokal dipatok Rp 2–3 juta per ekor, sedangkan fullblood impor mencapai Rp 20–25 juta. Mitra SKF tersebar di berbagai daerah seperti Aceh, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa Tengah, Bali, hingga Lampung.

Fardan menambahkan, selain mudah perawatan, ternak impor ini cocok di berbagai kondisi geografis Indonesia. Pemberian pakan dilakukan dua kali sehari, berupa konsentrat sebesar 2 persen dari bobot tubuh serta hijauan 10 persen dari bobot tubuh.

BACA JUGA:Tiga Pengurus Undur Diri Pasca Porprov 2025, Ketua Koni Kabupaten Mojokerto: Itu Hak Pribadi

Sumber:

b