Sebelumnya, banjir di Desa Tempuran terjadi sejak Jumat, 6 Desember 2024, menyebabkan 930 rumah terendam dan 2.730 jiwa terdampak. Dampaknya meliputi dua dusun, yakni Dusun Tempuran (180 rumah, 538 jiwa) dan Dusun Bekucuk (730 rumah, 2.192 jiwa). Beberapa fasilitas umum juga terendam, termasuk sekolah, balai desa, masjid, musalah, dan gereja.
Mensos Syaifullah Yusuf menyerahkan bantuan untuk warga terdampak banjir Mojokerto-Foto : Fio Atmaja-
Sementara itu, di Desa Ngingasrembyong, banjir yang mulai terjadi sejak Sabtu, 7 Desember 2024 berdampak pada 753 rumah dan 1.367 jiwa. Rincian terdampak meliputi Dusun Pesanggrahan (23 rumah, 91 jiwa), Perum Bhinneka (280 rumah, 366 jiwa), Dusun Pendowo (79 rumah, 390 jiwa), Dusun Sidonganti (30 rumah, 100 jiwa), dan Perum D Garden City (450 rumah, 637 jiwa).
BACA JUGA:Usai Dilantik, Pordi Kota Mojokerto Targetkan Perolehan Emas di Porprov Jatim
Meski kondisi air mulai surut, genangan masih terlihat di jalan desa dan sebagian rumah warga. Sebagian warga yang terdampak mengungsi ke rumah kerabat atau fasilitas umum terdekat.
Pemerintah telah mendirikan dapur umum, tenda darurat, dan tempat pengungsian sementara untuk membantu warga terdampak. Tim kesehatan juga disiagakan untuk menangani kebutuhan medis warga di lokasi banjir.