Guru Ngaji dan Pengajar Agama peroleh Apresiasi dari Pemkab Jember melalui Program Insentif

Senin 13-10-2025,16:21 WIB
Reporter : Elsa Fifajanti
Editor : Elsa Fifajanti

Jember, diswaymojokerto.id Pemerintah Kabupaten Jember menyalurkan insentif untuk guru ngaji, guru kitab, dan modin pada tahun 2025. Penyaluran dilakukan langsung ke rekening masing-masing guru melalui bank dengan nilai Rp1.500.000 per penerima. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pengajar agama dan memperkuat pendidikan karakter generasi muda di Jember

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember mengapresiasi peran guru ngaji dan pengajar agama melalui program insentif yang digagas oleh Bupati Jember, H. Muhammad Fawait, yang akrab disapa Gus Fawait.

Program ini tidak hanya memberikan penghargaan finansial kepada para pendidik agama, tetapi juga menjadi simbol penghormatan terhadap peran mereka dalam membentuk akhlak dan karakter generasi muda. Dengan pendekatan yang inklusif, program ini menjangkau guru ngaji, modin, hingga pengajar agama non-Muslim, mencerminkan semangat kerukunan dan kebhinekaan di Jember.

Program insentif guru ngaji menjadi salah satu unggulan dalam kepemimpinan Gus Fawait. Di Kecamatan Ajung, sebanyak 214 guru ngaji dari berbagai desa hadir di Pendopo Kecamatan pada 1 Oktober 2025 untuk membuka rekening Bank Jatim guna pencairan honor. 


Suasana pencairan insentif guru ngaji dan agama di Jember-Foto : Kominfo Kabupaten Jember-

Proses ini dirancang agar penyaluran dana lebih transparan, aman, dan tepat sasaran. Petugas Bank Jatim hadir langsung untuk membantu pembukaan rekening, verifikasi data, hingga penyerahan buku tabungan, memastikan pelayanan yang cepat dan tertib.

Sementara itu, di Kecamatan Tempurejo, penyaluran insentif dilakukan pada 5 Oktober 2025 di kantor balai desa masing-masing, meliputi Desa Tempurejo (40 penerima), Pondokrejo (56 penerima), Sidodadi (150 penerima), Wonoasri (105 penerima), Curahnongko (29 penerima), Andongrejo (61 penerima), Curah Takir (89 penerima), dan Sanenrejo (21 penerima). Khusus di Desa Andongrejo, petugas Bank Jatim dan pendamping Kesra Jember secara proaktif mendatangi rumah dua penerima yang sedang sakit, menunjukkan pelayanan yang humanis dan inklusif.

BACA JUGA:Pemkab Jember-Bondowoso-Situbondo Teken Layanan Publik Terintegrasi Berbasis Aglomerasi

Di Kelurahan Jumerto dan Tegalgede, proses pencairan dilakukan di tingkat kelurahan untuk menghindari kerumunan di bank, memberikan kenyamanan bagi para guru ngaji. Sebanyak 70 guru ngaji di Tegalgede menerima insentif pada 11 Oktober 2025, termasuk seorang guru ngaji penyandang disabilitas, Lukman Hadi Kusuma, yang mengungkapkan rasa syukurnya atas perhatian pemerintah.


Pencairan insentif guru ngaji di Jember-Foto : Kominfo Kabupaten Jember-

Puncak makna program ini terlihat di Desa Sumberjambe pada 7 Oktober 2025, di mana 49 penerima insentif, termasuk guru ngaji, modin, dan Pendeta Tjong Ferry Paulus dari Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Elim Sumberjambe, hadir bersama dalam suasana penuh kehangatan.

Kehadiran pendeta beserta istri yang juga menerima insentif menegaskan bahwa program ini tidak memandang latar belakang keyakinan, melainkan menghargai semua pengajar agama sebagai pilar pembangunan moral masyarakat.

BACA JUGA:Maskapai Fly Jaya Buka Rute Penerbangan Jember-Jakarta PP

BACA JUGA:Kabupaten Jember Menjadi Tuan Rumah Festival dan Expo Sapi Jawa Timur 2025

“Inilah wajah Jember yang sesungguhnya—rukun, damai, dan saling menghargai. Pemerintah hadir untuk semua,” ujar perwakilan Kecamatan Sumberjambe. Pendeta Tjong menyampaikan rasa terima kasih atas pengakuan terhadap pengabdiannya, sementara seorang guru ngaji dari Dusun Krajan menegaskan bahwa momen ini mempererat hubungan antarumat beragama.

Kategori :