Mojokerto, Mojokerto.disway.id - Mojokerto merupakan salah satu Kabupaten bekas kerajaan Majapahit kaya akan peninggalan bersejarah, khususnya peninggalan candi. Candi-candi yang dibuat oleh para leluhur menunjukkan kehidupan budaya era zaman peradaban klasik, Mpu Sindo, Airlangga, Singosari, dan Majapahit.
Candi-candi ini menggambarkan betapa adiluhungnya budaya kita waktu itu dan kreativitas mereka, dengan segala keindahannya meskipun dibuat dari batu tanpa peralatan modern. Salah satu candi yang menarik untuk dikunjungi yakni Candi Kama IV berada di Gunung Gajah Mungkur.
Candi Kama IV atau Gua Rante berada di lereng barat daya Gunung Gajah Mungkur, anak Gunung Penanggungan. Candi ini sebenarnya merupakan ceruk atau gua pertapaan pada sebuah tebing batu yang sangat curam dan tinggi.
Objek Cagar Budaya yang berada pada ketinggian 1.024 meter dari permukaan air laut ini berada di Dusun Telogo, Desa Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto.
“Bagian depan dari gua atau ceruk ini berupa struktur seperti candi dengan pintu masuk selebar 50 cm berada di bagian tengah. Candi ini terdiri atas tiga teras, di teras ketiga terdapat ceruk atau gua dengan penutup beberapa struktur candi,” terang Pamong Budaya Ahli Muda dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah XI Jawa Timur, Muhammad Ichwan.
Dengan medan disekitar candi begitu curam, jika dinalar pasti tidak masuk akal. Bagaimana dulu para leluhur membangunnya. Dengan keyakinan dan percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa walaupun terasa berat dapat terwujud.
Pengunjung jika tertarik ke Candi Kama IV bisa melewati rute pendakian Gunung Penanggungan via Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto. (*)