Pemprov Jatim Gerojok Air Bersih untuk Tiga Desa Terdampak Kekeringan di Mojokerto

Pemprov Jatim Gerojok Air Bersih untuk Tiga Desa Terdampak Kekeringan di Mojokerto

Pemprov Jatim distribusikan air bersih ke tiga Desa di Mojokerto tedampak kekeringan. -Foto : dok. BPBD Kabupaten Mojokerto-

Mojokerto, Mojokerto.disway.id - Tiga desa terdampak kekeringan di Kabupaten Mojokerto kembali mendapatkan bantuan distribusi air bersih dari Pemprov Jatim.

Pemprov Jatim melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim menyalurkan 160 tangki air selama 16 hari untuk warga terdampak.

"Bantuan air bersih tersebut sudah berjalan sejak 9 November dan akan berakhir pada 27 November 2023," ucap Kepala Bidang dan Kedaruratan BPBD kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim, Jum'at (17/11/2023).

Khakim menjelaskan,  sebelumnya BPBD Kabupaten Mojokerto sudah melakukan bantuan air bersih menggunakan anggaran APBD, dan BTT tahap pertama selama 50 hari sejak 6 September 2023, dan berakhir pada 25 Oktober 2023.

"Bantuan dropping air bersih menggunakan anggaran Bantuan Tidak Terduga (BTT) tahap pertama untuk tiga desa terdampak tersebut sudah habis bulan lalu," terangnya.

Sementara jatah bantuan air bersih dari Pemprov untuk  tiap desa berbeda-beda. Kunjorowesi mendapat jatah empat tangki, Manduro Manggung Gajah dijatah tiga tangki, dan Desa Duyung, Kecamatan Trawas mendapat jatah tiga tangki.

Meski anggaran penyaluran air bersih terbatas, BPBD Kabupaten Mojokerto masih mengajukan usulan tambahan dana BTT tahap kedua. Hanya saja, pengajuan tersebut masih ditinjau  inspektorat.

“Sudah kami ajukan, hanya memang masih ditinjau. Sambil menunggu hasil tinjauan, pemenuhan air bersih dibantu Pemprov Jatim,” tambahnya.

Adapun tiga daerah di Kabupaten Mojokerto masih mengalami kekeringan yakni, Desa Kunjorowei, Desa Manduro Manggung Gajah di Ngoro, dan Desa Duyung, Trawas.

Desa Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro, sekitar 1.635 jiwa terdampak. Desa Manduromanggunggajah, Kecamatan Ngoro, terdampak sekitar 2.142 jiwa, dan Dusun/Desa Duyung, Kecamatan Trawas, terdampak 831 jiwa dari 277 KK.

Sebelumnya Pemkab Mojokerto kembali perpanjang status tanggap darurat bencana kekeringan dan kebakaran hutan serta lahan (karhutla) dari 1 November - 20 Desember 2023.

Status ini telah diresmikan melalui Surat Keputusan Bupati Mojokerto nomor 188.45/321/HK/416-012/2023. Dalam SK tersebut, terdapat 7 dari 18 kecamatan di Kabupaten Mojokerto termasuk dalam kategori rawan bencana kekeringan dan karhutla.

Kecamatan-kecamatan tersebut meliputi Ngoro, Trawas, Pacet, Gondang, Jatirejo, Dawarblandong, dan Kemlagi. (*)

Sumber:

b