Pemkab Mojokerto Salurkan Bantuan Air Bersih ke Wilayah Terdampak Kekeringan Akhir November

Pemkab Mojokerto Salurkan Bantuan Air Bersih ke Wilayah Terdampak Kekeringan Akhir November

Warga Desa Kunjorowesi saat antri air bersih. -Foto : Fio Atmaja-

Mojokerto, Mojokerto.disway.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto mengajukan Belanja Tidak Terduga (BTT)  untuk ketiga desa tedampak kekeringan di Kabupaten Mojokerto dan telah  telah mendapat persetujuan. Bantuan tersebut akan  didistribusikan pada akhir November.

 

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim mengatakan, pengajuan BTT ada perubahan setelah diteken inspektorat. Pengajuan awal 300 tangki air bersih namun disetujui 200 tangki air dengan total keseluruhan disetujui inspektorat Rp 90 juta.

"BTT sudah mendapatkan persetujuan dari Inspektorat, meski ada perubahan dari pengajuan awal," ucap Khakim saat dikonfirmasi, Selasa (21/11/2023).

Penyelesaian pengajuan BTT kemungkinan Minggu ini sudah selesai dan akan segera didistribusikan 200 tangki air bersih akhir November selama 20 hari.

"Tiap tiga desa akan mendapatkan bantuan air bersih berbeda, Desa Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro 4 tangki, dan Manduro Manggung Gajah 3 tangki, sedangkan 3 tangki untuk Desa Duyung, Trawas," ujarnya.

Pemprov Jatim melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim menyalurkan 160 tangki air selama 16 hari untuk warga terdampak.

"Bantuan air bersih tersebut sudah berjalan sejak 9 November dan akan berakhir pada 27 November 2023," bebernya.

Sementara bantuan air bersih dari Pemprov jatah harian tiap desa berbeda-beda. Kunjorowesi mendapat jatah empat tangki, Manduro Manggung Gajah dijatah tiga tangki, dan Desa Duyung, Kecamatan Trawas mendapat jatah tiga tangki.

Adapun tiga daerah di Kabupaten Mojokerto masih mengalami kekeringan yakni, Desa Kunjorowei, Desa Manduro Manggung Gajah di Ngoro, dan Desa Duyung, Trawas.

Desa Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro, sekitar 1.635 jiwa terdampak. Desa Manduromanggunggajah, Kecamatan Ngoro, terdampak sekitar 2.142 jiwa, dan Dusun/Desa Duyung, Kecamatan Trawas, terdampak 831 jiwa dari 277 KK.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto kembali perpanjang status tanggap darurat bencana kekeringan dan kebakaran hutan serta lahan (karhutla) dari 1 November - 20 Desember 2023.

Status ini telah diresmikan melalui Surat Keputusan Bupati Mojokerto nomor 188.45/321/HK/416-012/2023. Dalam SK tersebut, terdapat 7 dari 18 kecamatan di Kabupaten Mojokerto termasuk dalam kategori rawan bencana kekeringan dan karhutla.

Kecamatan-kecamatan tersebut meliputi Ngoro, Trawas, Pacet, Gondang, Jatirejo, Dawarblandong, dan Kemlagi. (*)

Sumber:

b