HUT ke 79 RI Tjiwi Kimia

Simulasi Tungsura Pemilu 2024, Pentingnya Manajemen Waktu dan Pengaplikasian Bimtek

Simulasi Tungsura Pemilu 2024, Pentingnya Manajemen Waktu  dan Pengaplikasian Bimtek

Simulasi pemungutan dan penghitungan suara oleh KPU Kota Mojokerto digelar di Pulowetan, Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajurit Kulon, Senin 29/1/2024-Foto : Elsa Fifajanti-

Mojokerto, Mojokerto.disway.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Mojokerto kembali menggelar simulasi pemungutan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) di wilayah Pulorejo Kulon, Kecamatan Prajurit Kulon, Senin (29/1/2024).

Sebelumnya simulasi serupa juga telah dilakukan KPU Kota Mojokerto di wilayah Kecamatan Kranggan.

‘’Sesuai perintah dan petunjuk dari KPU RI, kita diwajibkan menggelar simulasi pemungutan suara di Kabupaten/Kota masing-masing,’’ kata Komisioner KPU Kota Mojokerto, Divisi Tekhnis Penyelenggaraan Pemilu, Tri Widya Kartikasari kepada Disway Mojokerto.

Seperti halnya pemungutan suara 14 Februari 2024, simulasi digelar sama persis dengan hari H nanti.

Simulasi dilaksanakan di TPS 02, lingkungan Pulokulon, RT 02, RW 02, Kelurahan Pulorejo, dengan jumlah pemilih yang terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT) 250 orang pemilih.

Seperti layaknya pemilihan suara yang sesungguhnya, upacara pemungutan suara dimulai pukul 07.00, Ketika semua KPPS, saksi peserta pemilu dan pengawas TPS telah hadir.

‘’Jika saksi atau pengawas TPS belum hadir, ditunggu hingga 30 menit. Setelah 30 menit belum hadir, maka pembukaan TPS akan dilanjutkan,’’ ungkap Tri Widya.


simulasi pemungutan dan penghitugan suara ini dihadiri juga oleh tokoh masyarakat dan pemantau Pemilu di Kota Mojokerto-Foto : Elsa Fifajanti-

Pemilu 2024 ini, KPU mengusahakan agar KPPS bisa melaksanakan tugasnya dengan menghemat tenaga. Misalnya di masing-masing TPS disediakan alat foto kopi untuk memperbanyak berkas yang dulu harus ditulis secara manual.

‘’Di undangan pemilih, telah dicantumkan jam untuk mencoblos, ini menghindari bertumpuknya atau antrean pemilih. Namun kalau mencoblos tidak sesuai jam juga tetap wajib dilayani, kecuali yang terdaftar di Daftar Pemilih Khusus (DPK) , menunggu setelah pukul 12.00,’’ terang Tri Widya.

Tri Widya mengatakan, secara umum tidak ada hal menonjol yang menjadi atensi khusus dalam simulasi ini. Ia berharap jajaran KPPS benar-benar bisa mengaplikasikan simulasi ini pada gawe yang sesungguhnya nanti.

‘’Kita berharap petugas KPPS 01 hingga 07 bisa melaksanakan fungsi dan tugasnya masing-masing saat hari H nanti, harapnya.

Dalam simulasi tersebut, Tri Widya beberapa kali mengingatkan jajaran KPPS untuk memenejem waktu, mendahulukan penyadang disabilitas, ibu hamil serta para lansia dengan meminta persetujuan pemilih yang telah hadir lebih dulu.

‘’Selain itu KPPS juga saya ingatkan agar jeli dengan mereka yang masuk di DPTb atau DPK, berapa surat suara yang harus diberikan, ini penting,’’ tuturnya.

Jika menejemen waktu diatur dengan baik, minim kesalahan, Tri Widya optimis, jajaran KPPS bisa melaksanakan tugas semuanya sejak pencoblosan hingga penghitungan suara, maksimal selepas Isya’ tuntas semua semua tugasnya.    

Sumber:

b