HUT ke 79 RI Tjiwi Kimia

Endik Yuli Arisianto, Pengusaha Swalayan Ikan Hias yang Sukses di Mojokerto

Endik Yuli Arisianto, Pengusaha Swalayan Ikan Hias yang Sukses di Mojokerto

Di swalayan ikan Desa Modongan, Pembeli bebas milih ikan dan menangkap ikan sendiri -Fio Atmaja-

Mojokerto, mojokerto.disway.id - Endik Yuli Arisianto warga Dusun/Desa Modongan, Kecamatan Sooko, Mojokerto, ternyata mampu meraih kesuksesan luar biasa. Dalam rentang satu bulan, bisnis ini menghasilkan omzet mencapai Rp 150 juta dari usaha swalayan ikan hias.

Berawal sejak tahun 2007, bisnis digeluti Endik ini mengandalkan hobi masyarakat. Dengan dedikasi kuat, perjalanannya dimulai dari penjual ikan eceran hingga akhirnya menjadi seorang pengusaha ikan dengan skala besar.

Lebih menariknya lagi, konsep diterapkan pria berusia 49 tahun ini membiarkan pembeli bebas memilih dan mengambil ikan sesuai keinginan mereka. Konsep inilah menjadikan swalayan ikan hias milik Endik diminati dan selalu ramai dengan pembeli.

Keberagaman pilihan ikan ditawarkan juga turut mendukung kesuksesan bisnis ini. Tersedia sekitar 80 jenis ikan air tawar dapat dipilih pelanggan. Di swalayan ini, pembeli akan menemukan beragam pilihan ikan hias, meliputi ikan cupang, lele, fera feri, mas koki, koi, ikan mas, mas komet, red devil, balon atau moli, ikan thailand, moli hitam, dan moli golden black. 

Selain itu, tersedia ikan platy, danio, glofish, tetra, barbir, kaviar, lemon, neon, black gosh, snow white, serpae, redfin, dan bahkan lobster hias yang bisa pembeli pilih.

Endik mengatakan, beberapa jenis ikan paling diminati para pecinta akuarium, ikan komet, lele, patin, glowfish, sumatra glow fish, mujaer, balon, cupang, dan koki. Ikan-ikan ini memiliki keunikan dan keindahan tersendiri yang menarik perhatian banyak orang.

“Konsep saya usung dalam swalayan ikan hias ini memberikan kebebasan dan kepuasan kepada para pembeli. Pembeli bisa memilih dan menangkap sendiri ikan yang diinginkan di kolam beton atau akuarium. Untuk ikan cupang berumur 3 bulan, kami pajang di dalam toples dan botol,” ujar Endik, Sabtu (23/9/2023).


Pembeli melihat ikan hias yang diletakkan dalam toples-Fio Atmaja-

Endik juga memberikan tips tentang ciri-ciri ikan sehat dan bagus kepada pembeli. “Untuk bisa mengetahui ciri-ciri ikan sehat dengan melihat kulit, sisik, dan perilakunya. Ikan sehat memiliki kulit licin, sisik kasar, dan tidak ada luka. Ikan sehat juga aktif bergerak dan nafsu makan,” bebernya.

Di swalayan ini, pembeli bisa memegang dan menangkap ikan disukai tanpa batasan. Pembeli juga bisa membungkus sendiri ikan mereka pilih, lalu membayar di kasir. Harga ikan bervariasi sesuai dengan ukuran, warna, dan jenisnya. Ikan lebih unik biasanya lebih mahal. Namun, Endik menjual ikan dengan harga lebih murah dari pasaran.

Rincian harga ikan di swalayan ini sebagai berikut, ikan koi memiliki panjang 30-50 cm dijual dengan harga tertinggi Rp 500 ribu per ekor, Ikan mujaer banyak diminati para pembudidaya ikan dijual dengan harga Rp 50-70 ribu untuk 100 ekor.  Ikan cupang terkenal dengan keindahan dan keganasannya memiliki harga mulai dari Rp 2.500 per ekor hingga Rp 100 ribu per ekor, tergantung jenis dan kualitasnya. 

Ikan glofish yang memiliki warna neon yang menyala di bawah cahaya UV dijual dengan harga Rp 3.000-5.000 per ekor. Ikan mas koki memiliki bentuk tubuh bulat dan mata menonjol keluar memiliki harga mulai dari Rp 3.000 per ekor hingga Rp 50 ribu per ekor, tergantung ukuran dan warnanya. 

Ikan mas koki paling besar memiliki panjang 15 cm. Ikan akara memiliki warna-warna cerah dan pola-pola unik di tubuhnya dijual dengan harga Rp 10 ribu per ekor.

Keberadaan swalayan ikan hias ini menarik banyak pembeli dari berbagai daerah di Jawa Timur. Mereka ada yang sekadar penggemar ikan hias, ada juga yang menjual kembali ikan-ikan yang dibeli. 

Sumber:

b