banner hari pahlawan 2024 TJiwi Kimia

JaDI Jatim Kerahkan 150 orang Personil untuk Lakukan Pemantauan Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024

JaDI Jatim Kerahkan 150 orang Personil untuk Lakukan Pemantauan Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024

Jaringan Demokrasi Indonesia Jatim melangsungkan rapar koordinasi menjelang Pemungutan dan Penghitungan suara Pemilu 2024, pada Selasa 13/2/2024-Foto : Elsa Fifajanti-

Mojokerto, mojokerto.disway.id – 130 orang lebih personal dikerahkan oleh Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDI) Jatim untuk melakukan pemantauan pelaksanaan pemungutan suara sekaligus penghitungan pada 14 februari 2024.

Ketua JaDI Jatim, Eko Sasmito mengatakan, JaDI sangat serius melakukan pemantauan Pemilu 2024 ini. Terkait persiapan pemantauan tersebut, JaDI melakukan zoom meeting akbar dengan para Pemantau JaDI se Jatim, 13/2 malam

Saat zoom meeting tersebut munculah beberapa hal yang akan menjadi atensi Pemantau JaDI saat pemungutan dan penghitungan suara nantinya.

Seperti diketahui lembaga Pemantau JaDI Jatim ini beranggotan mantan penyelenggara Pemilu, baik yang pernah menjadi komisioner KPU ataupun Bawaslu.

‘’Kita fokuskan pemantauan misalnya,  pada Tempat Pemungutan Suara (TPS) di masing-masing kab/kota yang dinilai rawan, dan kita minta ke Bawaslu kab/kota data TPS rawan,’’ ungkap manta Ketua KPU Provinsi Jatim periode 2012-2017 ini.

Eko Sas, sapaan dosen di salah satu perguruan tinggi di Sidoarjo ini, mengatakan semua Pemantau JaDI dilengkapi dengan tanda pengenal atau ID Card yang dikeluarkan secara resmi oleh Bawaslu jatim.

‘’Jika ada personal JaDI yang melakukan pemantaun Pemilu tanpa ID card, pasgti sudah dilengkapi Surat Keterangan atau SK dari JaDI provinsi,’’ ungkapnya.

Pemantau JaDI yang tersebar di seluruh Jatim ini, akan membuat laporan sederhana dan dikumpulkan kepada sekretaris JaDI Jatim, Dini Nur Aini. 

‘’Nanti semua laporan dari masing-masing kab/ kota terutama hal yang menonjol pada proses pungut hitung Pemilu 2024 ini, akan disusun oleh sekretaris selanjutnya akan diserahkan kepada Bawaslu Jatim,’’ tandasnya.

Eko mengungkapkan sebagai Pemantau yang telah terakreditasi oelh Bawaslu Jatim sejak Oktober lalu, JaDI Jatim benar-benar merupakan lembaga pemantau yang mandiri dan independent,

‘’Sejauh ini kita melakukan pemantauan dengan biaya sendiri, benar-benar mandiri tanpa bantuan dari pihak manapun juga. Meski demikian kawan-kawan saya tetap semangat  melakukan pemantauan dan memberikan masukan yang kosntruktif kepada Bawaslu dan KPU selaku mitra kita,’’pungkasnya. (*)

Sumber:

b