HUT ke 79 RI Tjiwi Kimia

Tiru Semarang, Surabaya Kota Lama Segera Diresmikan

Tiru Semarang, Surabaya Kota Lama Segera Diresmikan

Kawasan Surabaya Kota Lama segera diresmikan sebagai destinasi wisata-Foto : Dinas Kominfo Jatim-

Surabaya, Mojokerto.disway.id - Terinspirasi Semarang Kota Lama, yang berhasil tumbuh sebagai destinasi wisata yang banyak dikunjungi wisatawan domestik maupun manca, Pemerintah Kota Surabaya Surabaya segera meresmikan Kota Lama Surabaya, pada 23 Juni 2024 mendatang. Selain itu, peresmian Kota Lama Surabaya turut dilakukan bersamaan dengan Green Force Run.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, pelaksanaan peresmian sekaligus Green Force Run, bertujuan untuk mengenalkan kawasan Kota Lama Surabaya kepada para peserta. Dimana, rute yang dipilih tahun ini akan melintasi zona Arab, Eropa, dan Pecinan.

BACA JUGA:Atraktif, Kreatif, Peserta Festival Bakar Sate HUT ke 106 Kota Mojokerto Seru, TP PKK Raih Juara Umum

“Insyaallah kita resmikan Kota Lama Surabaya, sekaligus nanti ada Green Force Run tanggal 23 Juni 2024. Di tanggal 23 Juni 2024 adalah zona Eropa dan zona Pecinan (berdekatan), yang ada di posisi Kya-Kya sampai ke arah Jalan Karet dan Polrestabes,” kata Wali Kota Eri.

Di samping itu, Wali Kota Eri menjelaskan bahwa Pemkot Surabaya turut menggandeng sejumlah komunitas untuk meramaikan Kota Lama Surabaya. Para komunitas akan menyediakan paket wisata sehingga para pelancong dapat merasakan nuansa Kota Lama Surabaya. 

BACA JUGA:Festival Bakar Sate, Warga Kota Mojokerto Adu Cita Rasa dan Kreasi

Paket wisata itu, mulai dari komunitas penyewaan kostum bergaya Eropa, komunitas bike tour, hingga komunitas Jeep tour. Terbaru, Wali Kota Eri juga akan menggandeng para tukang becak di kawasan zona Eropa menjadi becak wisata. 


Sisi-sisi menarik di wilayah Surabaya Kota Lama-Foto : Dinas Kominfo Jatim-

Kota Lama Surabaya belum diresmikan, namun destinasi wisata heritage itu semakin menarik daya tarik wisatawan

“Yang menggerakkan dan meramaikan Kota Lama Surabaya adalah komunitas. Ada komunitas penyewaan baju (kostum) Eropa di Gedung Internatio. Ada mobil Jeep dari komunitas, lalu ada becak yang kita libatkan. Kita bedakan gayanya, becaknya, dan baju juga berbeda,” jelasnya.

Wali Kota Eri mengaku, meski Kota Lama Surabaya belum diresmikan, namun destinasi wisata heritage itu semakin menarik daya tarik wisatawan. Ia pun menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang sudah beraktivitas di kawasan wisata tersebut. 

BACA JUGA:Ribuan Masyarakat Mojokerto 'Tumplek Blek' Ikuti Jalan Santai HUT ke 106 Pemkot

“Saya matur nuwun (terima kasih) bahwa Surabaya ini bisa. Tunjungan bisa ramai, Kota Lama ternyata juga menarik. Saya berterima kasih kepada teman-teman (OPD) karena bisa keluar dari zona nyaman dan menunjukkan hal-hal yang berbeda di Kota Surabaya ini,” ungkapnya.

Selanjutnya, peresmian kawasan zona Arab akan dilakukan setelah zona Eropa dan Pecinan. Sebab, Pemkot Surabaya telah melakukan sejumlah penataan di kawasan religi Sunan Ampel yang diintegrasikan dengan Kota Lama Surabaya. Salah satunya adalah meresmikan Serambi Ampel, serta merelokasi pedagang di Jalan KH Mas Mansyur ke Jalan Kalimas Timur.

Sumber:

b