Wisata Surabaya Kota Lama Diluncurkan 23 Juni, Ini Transportasi Publiknya
Wisata Surabaya Kota lama diluncurkan 23 Juni 2024-Foto : istimewa-
Surabaya, Mojokerto.disway.id - Kawasan wisata Kota Lama Surabaya bakal diresmikan 23 Juni 2024 mendatang, Pemkot Surabaya terus mematangkan persiapannya. Terutama menyangkut aksesibilitas transportasi publik yang memudahkan wisatawan berkunjung ke Kota Lama Surabaya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad mengatakan, Pemkot Surabaya memiliki tiga moda transportasi publik yang menjadi pilihan utama masyarakat dalam melakukan perjalanan aktivitas sehari-hari. Transportasi publik tersebut adalah Suroboyo Bus, Trans Semanggi Suroboyo, dan Feeder Wira-Wira Suroboyo.
BACA JUGA:Slamet, Aktivis Lingkungan Mojokerto Penerima Penghargaan Nominator Kalpataru 2024
“Untuk menuju ke zona Eropa di Kota Lama Surabaya, hanya Suroboyo bus yang melewati kawasan tersebut. Bus Trans Semanggi dan Wira-Wiri tidak melewatinya. Namun, kedua moda tersebut dapat menjadi opsi untuk dijadikan aksesibilitas dengan cara transit,” kata Irvan, Rabu (19/6/2024).
Sehingga, masyarakat dapat menggunakan Feeder Bus Wira-Wiri atau Trans Semanggi Suroboyo yang melewati kawasan rumah atau posisi mereka berada, dan melanjutkannya dengan menggunakan moda transportasi lainnya untuk menuju ke zona Eropa di Kota Lama Surabaya.
“Dengan adanya aksesibilitas ini para wisatawan yang berkunjung di Kota Lama Surabaya dapat dengan mudah untuk berkeliling menikmati bangunan bersejarah yang unik dan berkesan ini,” jelasnya.
Salah satu sudut wisata Surabaya Kota Lama-Foto : istimewa-
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata Kota Surabaya (Disbudporapar) Kota Surabaya, Hidayat Syah mengatakan, Pemkot Surabaya tengah mematangkan persiapannya sebelum meresmikan Kota Lama Surabaya.
"Kita akan mematangkan seluruh kebutuhan masyarakat yang akan berkunjung menikmati wisata Kota Lama. Sehingga pada saat di launching, masyarakat bisa langsung merasakan dan menikmati adanya kawasan wisata Kota Lama tersebut,” kata Hidayat Syah.
Ia menerangkan, Kota Lama Surabaya di bagian utara, membentang mulai dari jalan Kembang Jepun sisi timur, serta sisi barat di Jalan Rajawali dan hanya dipisahkan oleh Jembatan Merah di antara sungai Kalimas. Dimana Jembatan Merah adalah saksi peristiwa heroik arek-arek Suroboyo ketika melawan pendudukan tentara sekutu.
BACA JUGA:Tiru Semarang, Surabaya Kota Lama Segera Diresmikan
“Kawasan utara Kota Lama ini, ibarat laboratorium arsitektur dunia, dimana kita bisa mempelajari khas arsitektur barat dengan nuansa Kolonial dan Eropa serta negara-negara timur,” terangnya.
Di sisi barat, terdapat arsitektur peninggalan kolonial yang menawan. Pada sisi barat kawasan ini, banyak menyimpan dokumen-dokumen peristiwa sejarah arsitektur dan peristiwa sejarah kemerdekaan yang berkaitan dengan peristiwa pertempuran mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari pendudukan tentara Sekutu dengan meninggalnya Komandan tentara sekutu, Jenderal AWS Mallaby.
“Peristiwa mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang membentang mulai tanggal 19 Oktober 1945 sampai dengan 10 November 1945. Kawasan ini merangkai peristiwa aksi heroik kemerdekaan beserta dokumen bangunan arsitektur yang masih ada,” ujar dia.
Sumber: