Pinjol dan Generasi Cerdas, Melek Keuangan: Pentingnya Literasi Keuangan Sejak Usia Dini.
Titik Inayati-dok Titik Inayati for Disway Mojokerto-
Oleh : *)Titik Inayati
Di era digital ini, arus informasi begitu deras, tak terkecuali informasi tentang keuangan. Beragam produk dan layanan keuangan bermunculan, menawarkan kemudahan dan keuntungan bagi penggunanya.
Namun, di balik kemudahan tersebut, literasi keuangan yang rendah dapat menjerumuskan masyarakat, terutama generasi muda, ke dalam lubang utang dan masalah keuangan lainnya. Dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tercatat kelompok usia 19-34 tahun sebagai pengguna pinjaman online terbesar per juni 2023, dengan nilai mencapai Rp26,87 triliun (Ansisa Rahayu, 2023).
BACA JUGA:Kampung KB Kanjeng Djimat Kota Mojokerto Raih Juara 3 Nasional
Selain itu, Gen Z dan Milenial juga menjadi penyumbang kredit macet pinjol terbesar. Kelompok usia yang terdiri dari pekerja dan mahasiswa ini memiliki jumlah nilai gagal bayar utang sebesar Rp763,65 miliar. Dari kejadian ini, menujukkan perlunya edukasi literasi keuangan sejak dini.
BACA JUGA:Kolaborasi, Sinergi, Hasilkan Solusi, untuk Warga Mojokerto
Beberapa permasalahan yang muncul, menjadi fenomena yang menarik dan perlu dikaji secara bersama-sama, apa yang mendasari generasi milinieal ini mudah terjerat dalam pinjaman online. Jika permasalahannya hanya sekedar memenuhi lifestyle, maka literasi keuangan menjadi sangat penting, ibarat peta dan kompas bagi perjalanan finansial masa depan kita.
Dengan literasi keuangan yang baik, kita dapat membuat keputusan keuangan yang tepat, mencapai tujuan keuangan, dan terhindar dari jebakan finansial yang menjerumuskan masa depan generasi bangsa.
BACA JUGA:Mas PJ : Tindak Tegas ASN yang Terbukti Terlibat Judi Online
Mengapa Literasi Keuangan Penting Sejak Usia Dini?
Membangun literasi keuangan sejak dini ibarat menanam benih di tanah yang subur. Semakin dini ditanam, semakin besar peluangnya untuk tumbuh kuat dan menghasilkan panen yang berlimpah.
Berikut beberapa alasan mengapa literasi keuangan penting diajarkan sejak dini:
(1) Membentuk Kebiasaan Keuangan yang Baik: Sejak kecil, anak-anak dapat belajar tentang bagaimana konsep menabung, cara membelanjakan uang dengan bijak, dan memberikan pemahaman membeli barang yang tidak perlu. Kebiasaan ini akan tertanam dan menjadi pondasi bagi pengelolaan keuangan yang baik di masa depan.
(2) Meningkatkan Kemampuan Mengambil Keputusan: Literasi keuangan membekali anak-anak dengan pengetahuan dan keterampilan untuk menganalisis informasi keuangan, belajar mempertimbangkan semua risiko dan keuntungan, dan membuat keputusan keuangan yang tepat.
(3) Menumbuhkan Rasa Bertanggung Jawab: Dengan memahami konsekuensi dari setiap keputusan keuangan, anak-anak akan lebih bertanggung jawab dalam mengelola uang mereka dan terhindar dari perilaku impulsif yang dapat merugikan.
(4) Mempersiapkan Masa Depan yang Cerah: Literasi keuangan dapat membantu anak-anak mencapai tujuan keuangan mereka, mengajarkan mereka menabung untuk dapat membeli sesuatu yang diinginkannya. Kebiasan tersebut akan membentuk pribadi menjadi suka menabung untuk keperluan masa depannya.
Teori Behavioral Economics menjelaskan bagaimana faktor psikologis dan emosional dapat mempengaruhi pengambilan keputusan keuangan. Literasi keuangan dapat membantu individu untuk memahami bias kognitif dan membuat keputusan keuangan yang lebih rasional.
BACA JUGA:IPARI Kota Mojokerto Terbentuk, Siap Bersinergi untuk Moderasi Beragama Lebih Baik
Ada berbagai strategi yang dapat diterapkan untuk mengatasi bias kognitif, seperti mencari informasi dari berbagai sumber, mempertimbangkan opini lain, dan melakukan simulasi skenario keuangan. Dengan terhindar dari bias kognitif, individu dapat membuat keputusan keuangan yang lebih objektif, terukur, dan sesuai dengan tujuan keuangan mereka.
Untuk itu, sangat penting untuk mengajari anak-anak sejak usia dini mengenal keuangan dengan cara yang sederhana, sesuai dengan usia mereka. Ajarkan anak-anak tentang konsep dasar keuangan sejak mereka masih kecil.
Anda bisa mengunakan contoh yang nyata dalam kehidupan sehari-hari untuk mengajarkan anak-anak tentang keuangan. Buatlah kegiatan yang menyenangkan untuk mengajarkan anak-anak tentang keuangan, seperti bermain game atau menonton video edukasi keuangan untuk anak-anak.
Berikan anak-anak tanggung jawab untuk mengelola uang mereka sendiri, seperti menyimpan uang sakunya sebagian untuk menabung atau cara berbelanja dan memilih barang dengan membandingkan harganya. Kemudian, ajarkan anak-anak tentang konsekuensi dari keputusan keuangan yang telah mereka buat.
Membangun literasi keuangan sejak dini merupakan investasi penting bagi masa depan anak-anak. Dengan bekal literasi keuangan yang baik, mereka dapat menjadi generasi yang cerdas, mandiri, dan mampu mencapai kesuksesan finansial.
Mari kita bersama-sama menumbuhkan generasi yang melek keuangan, demi masa depan mereka agar lebih cerah dan tidak salah dalam mengambil keputusan finansial. (*)
*) Penulis adalah Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisn Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
Sumber: