HUT ke 79 RI Tjiwi Kimia

Peringati Satu Suro, Larung Saji di Sungai Brantas Mojokerto Diikuti Remaja dan Budayawan

Peringati Satu Suro, Larung Saji di Sungai Brantas Mojokerto Diikuti Remaja dan Budayawan

Larung saji dilakukan di tengah Sungai Brantas. -Fio Atmaja-

Mojokerto, mojokerto.disway.id - Peringatan Tahun Baru Islam atau Satu Suro berlangsung semarak di Kota Mojokerto. Yayasan Jogo Brantas bersama para remaja menggelar Ruwatan Perahu Naga JB20 dan larung saji di Sungai Brantas. 

Acara ini diadakan di Dermaga Jogo Brantas atau Jogging Track Sungai Brantas di Jalan Hayam Wuruk, Kota Mojokerto, Sabtu (6/7/2024) sore. Kegiatan itu diikuti oleh para budayawan dan remaja.

Para remaja mengenakan ikat kepala merah putih. Selain itu, mereka membawa bendera merah putih melambangkan keberanian dan hati yang suci. 

Sebelum melakukan larung saji, mereka berdoa bersama. Kemudian menaiki dua perahu berbendera merah putih untuk menabur bunga dan bibit ikan lele di tengah Sungai Brantas.


Doa bersama sebelum melakukan larung saji di Sungai Brantas. -Fio Atmaja-

Ketua Yayasan Jogo Brantas, Yustinus Ariyanto menjelaskan, biasanya orang Jawa mengadakan jamasan pada benda pusaka. Namun kali ini para remaja diruwat dan dimandikan untuk mengenalkan nilai-nilai kebudayaan bangsa, khususnya yang berakar pada kebudayaan Jawa. 

"Tahun ini yang dijamas perahunya karena perahu naga JB20 dibuat dengan swadaya. Ini menunjukkan cita-cita harus diperjuangkan bersama dengan gotong royong," katanya.

Sebelumnya acara dimulai para remaja dapat wejangan agar mengenal kebudayaan bukan hal mistik tapi dulu bangsa ini besar karena kebudayaannya."Tradisi leluhur kalau ingin mensyukuri lewat sesaji," ujarnya. 

Sementara itu, Koordinator Yayasan Jogo Brantas, Roni Wijaya menambahkan, jamasan merupakan memandikan, mensucikan, membersihkan, merawat dan memelihara. Kalau di Jawa identik dengan benda pusaka, tapi kalau di Yayasan Jogo Brantas para remaja diruwat dengan istilah bersih dalamnya dan luarnya.

"Itu terbukti dari keluhan ibu- ibu ada perubahan tingkah laku dan sifat hal itu mendorong kami untuk berjuang. Namun, tahun ini tidak ada jamasan," imbuhnya. 

Baca Juga: Pemkot Mojokerto Raih Penghargaan, Guru Melek Digital Kunci Transformasi Pendidikan

Acara ini melibatkan 35 remaja di sesi awal, dengan acara malam diperuntukkan bagi orang tua. Kriteria remaja binaan Yayasan Jogo Brantas meliputi jenjang pratama tingkat SD, madya SMP, dan senior SMA. 

Baca Juga: Kenaikan Harga Bawang Merah Penyumbang Inflasi Tertinggi di Mojokerto pada Juni 2024

Yayasan Jogo Brantas, berdiri sejak 2019, terinspirasi setelah berpartisipasi dalam pagelaran penutupan jalur rempah di Rejoto. 

Sumber:

b