banner hari pahlawan 2024 TJiwi Kimia

Dua Desa di Mojokerto Berpotensi Terjadi Bencana, BPBD Bentuk Destana

Dua Desa di Mojokerto Berpotensi Terjadi Bencana, BPBD Bentuk Destana

Pembentukan destana di Desa Ngembeh, Dlanggu, Mojokerto, Selasa (6/8) kemarin. -(Foto : dok. BPBD Kabupaten Mojokerto).-

Mojokerto, Mojokerto.disway.id - BPBD Provinsi Jatim, melalui BPBD Kabupaten Mojokerto, membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana) di Desa Ngembeh, Dlanggu, dan Desa Ngrame, Pungging, Mojokerto. 

Pembentukan Destana ini bertujuan untuk mempersiapkan masyarakat menghadapi potensi bencana serta memfasilitasi penanganan dan penanggulangan cepat dampak bencana.

Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto mengungkapkan, Desa Ngembeh sering mengalami longsor, terutama di Dusun Ketangi. Oleh karena itu, pembentukan Destana dianggap penting untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menangani bencana secara mandiri. 

BACA JUGA:Tiga Desa di Kabupaten Mojokerto Krisis Air Bersih, BPBD Jatim Terus Lakukan Droping

BACA JUGA:Potensi Hujan terjadi Hingga Akhir April, BPBD Mojokerto Imbau Masyarakat Waspada

"Kami melakukan sosialisasi Destana di Balai Desa Ngembeh. Warga menerima materi dari BPBD dan relawan kebencanaan, serta melaksanakan simulasi bencana," ujarnya, Selasa (6/8) kemarin. 

Gatot menjelaskan, wilayah Desa Ngembeh rawan terhadap erosi sungai menyebabkan tanah longsor, hingga merobohkan beberapa rumah warga di Dusun Ketangi. 

"Pembentukan Destana ini penting agar masyarakat lebih siap dan bisa menangani situasi darurat secara mandiri," katanya. 


BPBD Provinsi Jatim, melalui BPBD Kabupaten Mojokerto, membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana) di Desa Ngembeh, Dlanggu, dan Desa Ngrame, Pungging, Mojokerto. -(Foto : dok. BPBD Kabupaten Mojokerto).-

Pihaknya berharap, Destana dapat melatih masyarakat di daerah rawan bencana alam untuk lebih siaga menghadapi situasi darurat.

Sementara itu, Kalaksa BPBD Kabupaten Mojokerto, Yo’i Afrida, menambahkan, pembentukan dan pelatihan Destana di Desa Ngembeh, dan Ngrame berlangsung selama enam hari. 

"Hari ini di Desa Ngrame, tujuan pembentukan adalah menyiapkan masyarakat untuk mengenali potensi bencana dan SOP yang harus diikuti, sehingga mereka tidak hanya panik saat terjadi bencana," jelasnya.

BACA JUGA:BPBD Kabupaten Mojokerto Mencatat Enam Peristiwa Bencana Alam di Awal Tahun 2024

Hingga saat ini, terdapat total 22 Destana di Kabupaten Mojokerto. 

Sumber:

b