Kenaikan Harga Bawang Merah Penyumbang Inflasi Tertinggi di Mojokerto pada Oktober 2024
Petani bawang merah di Pacet, Mojokerto saat memanen di sawahnya-Foto : Fio Atmaja-
Mojokerto, Diswaymojokerto.id - Bappeda Kabupaten Mojokerto mencatat selama bulan Oktober, Kabupaten Mojokerto mengalami inflasi sebesar 0,04 persen, salah satu komoditas penyumbang tertinggi inflasi yakni naiknya harga bawang merah.
Komoditas utama yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi di Kabupaten Mojokerto pada bulan Oktober 2024 adalah bawang merah, telur asin, emas perhiasan, tempe, beras, minyak goreng, daging sapi, dan telur ayam ras.
Kepala Bappeda Kabupaten Mojokerto, Bambang Eko Wahyudi menjelaskan, inflasi terjadi pada bulan Oktober dipengaruhi oleh naiknya harga bawang merah.
BACA JUGA:Dinilai Layak, Tim Verifikasi Kota Sehat Kunjungi Kota Mojokerto
BACA JUGA:Waspada Cuaca Ekstrem di Mojokerto pada 31 Oktober - 6 November 2024
"Naiknya harga tersebut diduga akibat pengaruh cuaca tidak menentu, serta siklus tanam pada bulan Oktober ini panen bawang merah lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya, sehingga menyebabkan penurunan produksi dan pasokan di pasar jadi berkurang," terangnya, Senin, 4 November 2024.
Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga rata-rata dari bulan lalu yaitu solar, sabun detergen bubuk/cair, salak, cabai merah, cabai rawit, wortel, daging ayam ras, bumbu masak jadi, dan sawi.
Petani bawang merah di Pacet, Mojokerto, saat sedang memanen.-Foto : Fio Atmaja-
Bambang menambahkan, komoditas penyumbang deflasi tertinggi di Kabupaten Mojokerto pada bulan Oktober 2024 ialah solar (dexlite) yang pada bulan Oktober ini terpantau mengalami penurunan harga.
"Penurunan akibat adanya kebijakan dari pemerintah terkait penyesuaian harga BBM untuk menjaga stabilitas ekonomi dan pengendalian inflasi," imbuhnya.
Adapun untuk laju inflasi tahun kalender (kumulatif) Kabupaten Mojokerto dari bulan Januari 2024 hingga bulan Oktober 2024 sebesar 1,45 persen dan laju inflasi tahun ke tahun (YoY) periode bulan Oktober 2023 sampai bulan Oktober 2024 sebesar 1,82 persen.
Sumber: