Ancaman Baru di Bandara Juanda: Selain Bird Strike, Kini Muncul Bat Strike
Tim BKSDA Jatim saat melakukan inspeksi lapangan di Bandara Internasional Juanda di Sidoarjo.-Foto : Dinas Kominfo Jatim-
Surabaya, diswaymojokerto.id – Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, kembali menjadi sorotan, kali ini bukan hanya karena ancaman Bird Strike, tetapi juga ancaman baru berupa Bat Strike.
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur bersama pemangku kepentingan lainnya telah mengambil langkah-langkah penanganan guna memastikan keselamatan penerbangan tetap terjaga.
Sejak awal 2024, BBKSDA Jatim telah memberikan berbagai rekomendasi terkait penanganan Bird Strike, seperti patroli rutin, teknik pemotongan rumput, hingga penggunaan satwa raptor.
PT Angkasa Pura I selaku pengelola bandara telah menerapkan sebagian rekomendasi tersebut dengan menyesuaikan kondisi lapangan.
Namun, sejak November 2024, muncul laporan dari beberapa maskapai mengenai insiden Bat Strike. Hal ini terungkap dalam rapat Wildlife Hazard Committee yang digelar pada 11 Desember 2024.
Dalam pertemuan itu, BBKSDA Jatim diwakili oleh Kepala Bidang KSDA Wilayah II Gresik, Kapokja Perlindungan, Kepala RKW 08 Bandara, serta sejumlah staf.
BACA JUGA:15 Kabupaten/Kota Ajukan Gugatan Sengketa Hasil Pilkada 2024 ke MK
Menurut Ichwan Muslih, Kepala Bidang KSDA Wilayah II, hasil pemeriksaan di lapangan menunjukkan keberadaan kelelawar di bangunan kosong bekas kantor Maskapai Bouraq dan Garuda di Terminal 2. Tim gabungan dari SMS/OSH dan BBKSDA Jatim menemukan sisa makanan serta kotoran kelelawar di lokasi tersebut.
“Tim akan memasang jaring di area yang sudah ditentukan untuk menghalau kelelawar agar tidak menjadikan lokasi tersebut sebagai habitatnya,” ujar Ichwan Muslih.
Pertemuan tersebut juga menghasilkan sejumlah rekomendasi tindak lanjut, antara lain:
1. Pembuatan artificial wetland untuk mengurangi keberadaan burung air di area airside.
2. Pengurangan sumber pakan di kolam timur dan barat bandara guna menekan populasi kawanan burung.
3. Penanganan segera terhadap Bat Strike untuk meminimalkan risiko serupa di masa mendatang.
Sumber: