Operasi SAR Dihentikan, Pencarian Pemuda Mojokerto Nekat Terjun ke Sungai Brantas Belum Ditemukan
Tim SAR gabungan saat melakukan penyisiran pemuda asal Mojokerto yang nekat menceburkan diri ke Sungai Brantas. -Dok. Relawan-
Mojokerto, Diswaymojokerto.id - Pencarian Teguh Hendardi (24) di Sungai Brantas, dilakukan tim SAR gabungan resmi dihentikan setelah memasuki hari ke tujuh. Hasilnya korban masih belum ditemukan.
Sebelumnya, warga Dusun Sepande, Desa Tambakagung, Puri, Mojokerto, nekat melompat ke Sungai Brantas di Dam Rolak Songo, Desa Lengkong, Mojoanyar, Mojokerto, Senin, 23 Desember 2024 malam.
Koordinator Operasi SAR, Gani Wiratama mengatakan, tim telah melakukan upaya maksimal selama tujuh hari pencarian.
"Hari pertama hingga ketiga, debit air yang mencapai 800 meter kubik per detik menjadi kendala utama. Sementara di hari kelima hingga ketujuh, pencarian di muara terkendala oleh jadwal pasang surut air laut," ujarnya kepada wartawan, Senin, 30 Desember 2024.
BACA JUGA:Pemuda Mojokerto Nekat Terjun ke Sungai Brantas, Diduga Karena Putus Cinta
BACA JUGA: Hari Kedua, Pencarian Pemuda Mojokerto Nekat Terjun ke Sungai Brantas Masih Nihil
Pencarian melibatkan 70 personel dari berbagai instansi pemerintah dan organisasi relawan, dengan dukungan lima perahu karet. Namun, satu perahu karet mengalami kerusakan, sehingga hanya empat perahu yang digunakan.
Pada hari ketujuh, pencarian dibagi menjadi empat tim. Satu tim melakukan penyisiran di lokasi awal korban dari Dam Rolak Songo hingga Jembatan Tanjangrono.
Tim SAR gabungan saat melakukan penyisiran pemuda asal Mojokerto yang nekat menceburkan diri ke Sungai Brantas. -Dok. Relawan-
Tiga tim lainnya menyisir muara Telocor, Ketingan, dan Sembilangan menggunakan perahu karet. Satu tim tambahan melakukan penyisiran darat di Jembatan Tanjangrono, Keling, Ngrame, dan Porong.
Tim SAR juga bekerja sama dengan paguyuban nelayan di bantaran Sungai Brantas dan nelayan di sekitar Selat Madura. Informasi tentang pencarian disebarkan agar nelayan dapat melaporkan jika menemukan tanda-tanda keberadaan korban.
"Kami tetap akan memantau dan membuka kembali operasi SAR jika ada informasi terkait penemuan korban," tegas Gani.
Sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP), operasi pencarian dilakukan selama tujuh hari. Jika tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan korban dalam kurun waktu tersebut, operasi dihentikan. Namun, pemantauan tetap akan dilakukan untuk menindaklanjuti setiap laporan masyarakat.
Diberitakan sebelumnya, seorang pemuda bernama Teguh Hendardi (24) nekat melompat ke Sungai Brantas di Dam Rolak Songo, Desa Lengkong, Mojoanyar, Mojokerto, Senin, 23 Desember 2024 sekitar pukul 21.15 WIB.
Sumber: