ucapan pelantikan wali kota - bupati  - disway moj

Terendam Banjir, Ratusan Hektar Sawah di Jombang Terancam Puso

Terendam Banjir, Ratusan Hektar Sawah di Jombang Terancam Puso

Direktur Perlindungan tanaman Pangan Kementrian Pertanian meninjau banjir yang menggenagi ratusan hektar sawah di wilayah Kecamatan Kesamben, Jombang-dok IHIPPA Kec Kesamben for Disway Mojokerto-

 

Jombang, Diswaymojokerto.id – Gara-gara terendam banjir, ratusan hektar lahan sawah di wilayah Kesamben, Watudakon, dan Sumobito terncam puso. Kondisi itu juga dilaporkan saat pejabat dari Kementrian Pertanian, Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Dr. Rachmat, S.Si., M.Si, meninjau lokasi di Watudakon, Senin, 27/1/25.

Ketua IP3A/IHIPPA Mrican Kanan Kabupaten Jombang, Burhanuddin, mengatakan, kedatangan Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Dr. Rachmat, S.Si., M.Si, ke Jombang untuk mengunjungi dan melihat kondisi banjir di daerah Desa Watudakon, Kecamatan Kesamben, Jombang,  dan sekitarnya. ‘’Melihat daerah yang terdampak banjir akibat hujan terus menerus selama beberapa hari terakhir,’’ katanya.

Disebutkan, wilayah yang palimg banhyak terdampak banjir memang ada di wilayah Kecamatan Kedamben. Ratusan bahkan bisa menca;ai ribuan hektar sawah yang terendam air selama bebetapa  hari. ‘’Sudah sekitar seminggu areal sawah di sini terendam air. Kalau terus menerus terendam air, padi yang ditanam bisa rusak,’’ tambahnya.


Ratusan hektar sawah yang dilanda banjir di Watudakon terancam puso-dok IHIPPA Kec Kesamben for Disway Mojokerto-

Burhanuddin mengatakan, area persawahan yang terendam air ada yang sudah ditanami 2 kali, ada yang penanaman ke 3. ‘’Yang terdenam air selama seminggu bisa dipastikan rusak dan harus ditanam dari awal lagi, tapi kalua masih banjir otomatis tidak bisa ditanami,’’ tuturnya.

BACA JUGA:Dua Pemuda Tewas Usai Pesta Miras di Mojokerto

BACA JUGA:Kampung Mojokoncot Sebuah Sisa Peradaban, yang Tersembunyi Menantang Waktu

Xi wilayah Kecamatan Kesamben, desa yang area sawahnya terendam banjir diantaranya, Desa Jombok, Desa Blimbing, Desa Pojokrejo, Desa Watudakon. Selain itu juga Desa Podoroto, Jombatan, Kedungmlati, Kedung Betik, dan Pojok Kulon.

Selain kecamatan Kesambe, di Desa Menturo, Gedangan, Bakalan, Kecamatan Sumobito juga ada area sawah yang terendam banjir. Sedangkan di wilayah Kecamatan Peterongan sawah terendam ada di Desa Ngrandu Lor dan Desa Senden.

Menurut Burhanuddin, banjir di berbagai desa dan kecamatan itu karena air di avuur Watudakon tidak bisa mengalir dengan baik. ‘’Perlu ada normalisasi di avuur Watudakon agar air bisa mengalir dengan baik dan tidak terjadi banjir,’’ tambahnya.


Banjir di wilayah Kesamben, Jombang mengakibatkan rarusan hektar sawah terancam puso-dok IHIPPA Kec Kesamben for Disway Mojokerto-

Selain avuur Watudakon, anak sungai Watudakon juga harus dilakukan normalisasi, karena terjadi pendangkalan. Hanya saja, normalisasi baru bisa dilakukan nanti setelah musim hujan berlalu dan debit air di anak sungai Watudakon tidak banyak.

BACA JUGA:Tirto Jati, Sediakan Kuliner Lezat dengan Nuansa Majapahit

BACA JUGA:Mayat Pria Ditemukan Mengapung di Sungai Brantas Mojokerto

Setidaknya ada 4 anak sungai Watudakon yang perlu dilakukan normalisasi karena terjadi pendangkalan. Ke 4 anak sungai itu antara lain, anak sungai Kedung Bajul, anak sungai Buduk Kesambi, anak sungai Prodo, dan Kedung Galih.

Kalau pun upaya normalisasi belum bisa dilakukan dalam waktu dekat, langkah darurat yang bisa dilakukan adalah menebangi pohin-pohon yang ada di bantaran sungai dan di dalam tanggul. ‘’Banak pohon yang ada di bantaran sungai dan di dalam tanggul. Keberadaan pohon-pohon itu kalua roboh bisa masuk sungai dan bisa menghambat laju air,’’ sahutnya.

Burhanuddin yang juga anggota Tim Koordinasi Pengelola Sumner Daya Air Wilayah Sungai Brantas itu mengaku sudah menyampaikan ancaman puso sawah yang terkena banjir itu kepada Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Dr. Rachmat, S.Si., M.Si. Dia juga meminta bantuan bibit dan pupuk saat kunjungan itu. Dia menyebutkan, penanganan banjior di Watudakon bisa melibatan beberapa instusi.

Menanggapi hal itu, Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Dr. Rachmat, S.Si., M.Si, mengatakan, para petani yang sawahnya terendam air diminta mengajukan permohonan bantuan bibit dan pupuk untuk musim tanam berikutnya. ‘’Saya sudah mencatat dan meneruskan ke pusat agar kondisi di daerahy banjir di Kabupaten Jombang segara diperhatikan. Karena itu terkait dengan ketahanan pangan,’’ katanya.

Sumber:

b