speedcash banner
ACI OJOL BANNER

Tragedi SMPN 7 di Pantai Drini, Pemkot Mojokerto Evaluasi Kegiatan Outing Class

Tragedi SMPN 7 di Pantai Drini, Pemkot Mojokerto Evaluasi Kegiatan Outing Class

Pemkot Mojokerto melakukan evaluasi kegiatan outig class di sekolah di wilayah Kota Mojokerto. Untuk sementara Pj Wali Kota Mojokerto meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto menghentikan semua kegiatan outing class di wilayah Kota Mojokerto-Fio Atmaja - Disway Mojokerto-

 

Mojokerto, Diswaymojokerto.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto evaluasi kegiatan outing class sekolah di wilayah Kota Mojokerto. Hal itu setelah kegiatan outing class yang dilakukan SMP 7 Kota Mojokerto mengalami musibah di Pantai Drini, Gunung Kidul, Jogjakarta.

Rombongan outing class SMPN 7 Kota Mojokerto mengalami musibah 13 siswa terseret ombak berenang di pantai itu. Dari jumlah itu, 9 siswa berhasil diselamatkan, sedangkan 4 siswa lainnya meninggal.

Saat ini dari 9 siswa yang selamat, 7 siswa boleh dipulangkan, sedangkan 2 siswa harus menjalani perawatan lanjutan di RS dr Sardjito Jogjakarta. Sementara 4 siswa yang meninggal langsung dibawa ke Mojokerto setelah melalui proses otopsi.

Pj Wali Kota Mojokerto, M Ali Kuncoro, mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi terkait kegatan outing class di seluruh sekolah di wilayah Kota Mojokerto. Mas Pj juga menginstruksikan agar outing class diarahkan ke tempat-tempat yang sifatnya lebih memberikan edukasi seperti museum dan cagar budaya.


Pemkot Mojokerto Mojokerto langsung melakukan evaluasi terhadap kegiatan outing class yang dilakukan sekolah di wilayah Kota Mojokerto. -Foto : Fio Atmaja-

‘’Outing Class untuk sementara kita imbau untuk ditangguhkan terlebih dahulu, khususnya ke pantai, ke gunung, mengingat kondisi cuaca yang berpotensi bencana hidrometrologi. Kedepankan yang sifatnya edukasi seperti ke museum atau cagar budaya," katanya.

BACA JUGA:Rombongan Outing Class SMPN 7 di Pantai Drini Dipulangkan, Wali Murid Menunggu di Sekolah

Tampaknya tragedy yang dialami siswa SMPN 7 Kota Mojokerto benar-benar menjadi perhatian Pj Wali Kota. Dia berkali-kali menegaskan akan melakukan evaluasi terkait kegiatan outing class di sekolah.

Kegiatan yang diizinkan nantinya hanya yang bersifat edukatif, seperti kunjungan ke museum atau perpustakaan. Pihaknya akan melakukan evaluasi kegiatan outing class.

‘’Nantinya, hanya outing class yang bersifat edukasi seperti ke museum atau perpustakaan, yang diizinkan. Untuk kegiatan ke tempat wisata tidak akan kami perbolehkan,” paparnya.


Pj Wali Kota M Ali Kuncoro mengunjungi rumah salah satu korban laka laut, murid SMP 7 Kota Mojokerto-Foto : Dinas Kominfo Kota Mojokerto-

Selain itu, Ali Kucoro juga menginstruksikan seluruh sekolah, baik SD maupun SMP di Kota Mojokerto, menggelar doa bersama dan tahlil saat kegiatan belajar kembali dimulai. Langkah itu sebagai bentuk penghormatan dan doa bagi korban.

BACA JUGA:Pj Wali Kota Mojokerto Kunjungi Rumah Korban Laka Laut, Berbela Sungkawa dan Beri Dukungan Moril

Dia menyebutkan, kejadian yang dialami siswa SMPN 7 Kota Mojokerto ini menjadi pembelajaran penting bagi kita semua. ‘’Ke depan, Pemkot Mojokerto akan mengambil langkah-langkah preventif agar hal serupa tidak terulang kembali,” sahutnya.

Seperti diketahui, insiden kecelakaan laut tersebut dialami rombongan outing class siswa SMP Negeri 7 Kota Mojokerto di Pantai Drini, Kalurahan Banjarejo, Kapanewon Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Jogjakarta, pada Selasa (28/1/2025) pagi. Kegiatan yang diikuti 257 siswa itu mengalami tragedi di Pantai Drini.

Pagi itu, 13 siswa yang sedang mandi di panti terseret gelombang laut selatan. Sebanyak 9 siswa berhasil selamat. Hingga berita ini diturunkan, 3 siswa ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, dan 1 siswa masih dalam pencarian.


Petugas SAR di Pantai Drini terus melakukan pencarian. Pencarian sempat mengalami kesulitan karena arus air laut yang cukup kuat. Tim BASARNAS juga menurunkan tim selam dan tim snorkling dan memperluas jangkauan sampai di kedalaman 20 meter-Foto : Waridjan-

Tim SAR Gabunga terus melakukan pencarian. Bahkan pukul 16.00 tim melakukan pencarian lagi terhadap siswa atas nama Bayhaki Faqtiyansyah, alamat Kalijaring, Penompo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.

BACA JUGA:Rahasia Merawat Sepatu : Tips Ampuh Hilangkan Noda, Bau, dan Mengeringkan dengan Mudah.

Pemerintah Kota Mojokerto terus berkoordinasi dengan tim SAR di lokasi kejadian untuk memastikan proses pencarian dan penanganan korban berjalan maksimal. Tadi siang, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto, Ruby Haryono langsung berangkat ke Jogjakarta untuk melakukan koordinasi dengan petugas dan rombongan outing class SMPN 7 Kota Mojokerto.

Sementara Pj Wali Kota Mojokerto, M Ali Kuncoro S.STP, M.Si, mengunjungi warga Kota Mojokerto yang keluarganya ikut menjadi korban dalam tragedi di Pantai Drini yang dialami siswa SMPn & Kota Mojokerto.

Pemkot Mojokerto juga melakukan gerak cepat dengan Polres Kota Mojokerto untuk melakukan pengawalan terhadap ambulan yang mengangkut jenasah 3 siswa yang meninggal dalam tragedi Pantai Drini.

Pencarian Terhalang Kuatnya Arus

Pencarian 1 siswa yang belum diketemukan masih menghalami kesulitan, Tim gabungan BASARNAS pada sekitar pukul 13.00 menghentikan sementara pencarian dan pada pukul 16.00 pencarian dilakukan lagi. Petugas sempat mengalami kesulitan, bahkan tim selam yang diturunkan dan mencari sampai kedalaman 10 meter terus meningkatkan pencarian sampai ke kedalaman 20 meter.

BACA JUGA:Terendam Banjir, Ratusan Hektar Sawah di Jombang Terancam Puso

Selain menurunkan tim selam, BASARNAS juga menurunkan tim snorkling. ‘’Kuatnya arus menbuat pencarian mengalami kesulitan. Kami terus melakukan pencarian dan memperluas jangkauan pencarian sampai kedalaman 20 meter,’’ kata petugas.

Sumber:

b