ucapan pelantikan wali kota - bupati  - disway moj

Komnas PA Jatim Siap Dampingi Korban Penganiayaan oleh Ayah Tiri di Mojokerto

Komnas PA Jatim Siap Dampingi Korban Penganiayaan oleh Ayah Tiri di Mojokerto

Sekretaris Jenderal Komnas Perlindungan Anak Jawa Timur, Jaka Prima. -Foto : Jaka for Disway Mojokerto-

Mojokerto, Diswaymojokerto.id - Komnas Perlindungan Anak (PA) Jawa Timur menyatakan kesiapan mereka untuk memberikan pendampingan kepada korban penganiayaan oleh ayah tiri di Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto.

"Kami akan mendampingi korban serta ibu korban selaku pelapor dalam kasus tersebut," kata Sekretaris Jenderal Komnas PA Jatim, Jaka Prima, Rabu, 12 Maret 2025. 

Ia menilai, korban mengalami trauma akibat kejadian tersebut, sementara sang ibu juga berpotensi mengalami ketakutan atas kasus yang menimpa anaknya. Oleh karena itu, fokus utama Komnas PA saat ini adalah pemulihan psikologis korban.

"Fokus kami adalah pemulihan trauma anak. Sepertinya ibu dan anaknya masih takut. Namun, hari ini korban sudah kembali bersekolah," jelasnya.

BACA JUGA:Ayah Tiri di Mojokerto Jadi Tersangka Usai Aniaya Anaknya

BACA JUGA:Sabung Silat di Mojokerto Berujung Maut Tewaskan Satu Orang, Polisi Tetapkan Dua Tersangka

Selain pendampingan psikologis, Komnas PA Jatim juga bersedia menjadi kuasa hukum keluarga korban jika diminta.

"Kami siap mendampingi dan jika keluarga mengizinkan, kami juga bersedia menjadi kuasa hukum korban," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang ayah tiri berinisial JPAW (26) di Gedeg, Mojokerto, ditetapkan sebagai tersangka setelah melakukan penganiayaan terhadap anak tirinya, AP (11), masih duduk di bangku SD. Korban mengalami luka serius di kepala dan tubuh akibat kekerasan tersebut. 


Ayah tiri berinisial JPAW yang aniaya anak tirinya-Foto : Fio Atmaja-

Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota, AKP Siko Sesaria Putra Suma mengungkapkan, kasus ini terungkap setelah pihak sekolah menghubungi tante korban pada Senin, 10 Maret 2025, sekitar pukul 10.00 WIB. Guru korban melaporkan bahwa kepala AP berdarah dan mengirimkan foto sebagai bukti.

"Pihak sekolah segera membawa korban ke Puskesmas Gedeg untuk mendapatkan perawatan. Tante korban yang mendapat laporan langsung datang ke puskesmas dan melihat kepala korban sudah diperban," ujarnya. 

Saat ditanya oleh keluarganya, korban akhirnya mengaku bahwa luka-luka tersebut akibat penganiayaan oleh ayah tirinya di rumah. 

BACA JUGA:Ning Ita : Safari Ramadan Pererat Hubungan dengan Warga Kota

Sumber:

b