Pembersihan Material Longsor di Jalur Pacet–Batu Dimulai, Dua Alat Berat Dikerahkan

Dua alat berat saat membersihkan sisah sisah meterial longsor-Foto : Fio Atmaja-
Mojokerto, DiswayMojokerto.id – Material longsoran menutup jalan alternatif Pacet - Batu, Desa/Kecamatan Pacet, Mojokerto mulai dibersihkan menggunakan alat berat, Senin, 7 April 2025.
Dua alat berat dikerahkan oleh Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur dan Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto untuk membersihkan sisa longsoran menutup akses jalan tersebut.
Pantauan di lokasi, dua ekskavator tampak bekerja membersihkan material tanah, bebatuan, dan sisa pohon tumbang menutupi badan jalan.
Kegiatan ini dilakukan usai cuaca di wilayah tersebut cukup cerah dan mendukung kelancaran evakuasi material.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto, Rinaldi Rizal Sabirin mengatakan, pembersihan dilakukan sebagai tindak lanjut dari instruksi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang meminta agar jalur Pacet–Batu segera bisa difungsikan kembali.
"Target pertama kami adalah membuka jalur yang tertutup material. Alhamdulillah cuaca hari ini mendukung sehingga kami bisa mulai pembersihan. Untuk penguatan tebing, akan dilakukan oleh DPU Bina Marga Provinsi Jatim," katanya.
Rinaldi menambahkan, meski ruas jalan sudah dibuka, keselamatan tetap menjadi prioritas. Maka proses evakuasi akan dihentikan sementara untuk menghindari risiko jika turun hujan di lokasi bencana longsor.
Pembersihan Material Longsor di Jalur Pacet–Batu Dimulai, Dua Alat Berat Dikerahkan-Foto : Fio Atmaja-
Sebelum alat berat diturunkan, petugas gabungan dari BPBD Provinsi dan Kabupaten Mojokerto, relawan, dan TNI-Polri telah lebih dulu melakukan pemotongan pohon tumbang. Tercatat empat pohon tumbang dan tiga pohon yang membahayakan telah dipangkas.
"Saat ini, proses pembersihan sudah mencapai 70 persen. Namun, pembukaan kembali jalur alternatif Pacet–Batu masih menunggu hasil assessment dari BPBD dan pihak terkait," bebernya.
Sementara itu, PPK Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Wilayah Mojokerto dari PU Bina Marga Provinsi Jatim Tri Cahyo Utomo menyebut, hari ini difokuskan untuk membersihkan material jalan sekaligus meninjau keamanan kontur tebing.
“Untuk memperkuat tebing atas, kami akan menggunakan metode biosoil engineering dengan sistem terasering bambu kemudian di tanami vegetasi sesuai lingkungan sekitarnya. Itu gunanya untuk menahan air atau ada potensi longsoran lagi," ungkapnya.
Cahyo menjelaskan, sebelum longsor ada aliran sungai di atas tersumbat akibat pohon lapuk yang tumbang.
"Saat ini aliran sungai masih ditutup sementara karena kami masih mencari solusi mengingat keberadaan aliran sungai untuk irigasi sawah," pungkasnya.
Sumber: