Tradisi Manten Tebu Tandai Awal Musim Giling di PG Gempolkrep Mojokerto

Tradisi pengantin tebu dengan iringan tarian Cucuk Lampah awali musim giling PG Gempolkrep.-Foto : Fio Atmaja-
"Jadi petani ini punya tenaga kerja untuk memelihara kebunnya, bahkan kalau dihitung dengan keluarganya terlibat juga bisa sampai 40 ribu orang menerima manfaat dari proses giling di PG Gempolkrep dengan mitra," ujarnya.
Menurutnya, rendemen dipengaruhi kondisi tanamannya, persiapan pemeliharaan dan lain-lain. Pihaknya berupaya semaksimal mungkin untuk menekan efisiensi sehingga hasil kebun ke pabrik tidak ada kehilangan selama proses pengolahan.
"Kami menargetkan rendemen minimal 8 persen gula yang dihasilkan untuk produksi gula di tahun 2025," tandasnya.
BACA JUGA:Pemkot Mojokerto Raih Opini WTP ke-11 Berturut-turut
Sementara itu, Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra mengapresiasi target ditetapkan PG Gempolkrep, sejalan dengan program swasembada gula nasional.
"Kami berharap target 83.000 ton ini benar-benar bisa tercapai. Apalagi proses ini juga menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, sekitar 10.000 orang lebih terlibat langsung," tambahnya.
Sumber: