Tradisi Manten Tebu Tandai Awal Musim Giling di PG Gempolkrep Mojokerto

Tradisi pengantin tebu dengan iringan tarian Cucuk Lampah awali musim giling PG Gempolkrep.-Foto : Fio Atmaja-
Mojokerto, Diswaymojokerto.id - Pabrik Gula (PG) Gempolkrep, Gedeg, Mojokerto menggelar tradisi Selamatan Buka Giling 2025, Sabtu, 3 Mei 2025, sebagai penanda dimulainya musim giling tahun ini. Acara diawali dengan prosesi tradisi pengantin tebu diiringi tarian Cucuk Lampah.
Tarian ini menunjukkan arah atau langkah kaki bagi pengantin. Pengantin perempuan dan laki-laki menggunakan busana pengantin Jawa lengkap. Sementara para prajurit membawa tebu yang dihias sebagai manten.
Tebu-tebu tersebut berasal dari tebu milik mitra petani dan milik PG Gempolkrep yang dikawinkan dengan harapan musim panen 2025 melimpahkan.
Tradisi manten tebu ini juga digelar sebagai ungkapan rasa syukur atas panen hingga musim giling tebu 2025.
BACA JUGA:Bupati Mojokerto Paparkan 4 Misi Utama Arah Pembangunan Mojokerto Dalam Musrenbang RPJMD
BACA JUGA:Perajin Tempe di Mojokerto Menjerit, Harga Kedelai Impor Naik Hingga Rp 9.600 Per Kg
General Manager (GM) Pabrik Gula (PG) Gempolkrep PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), Edy Purnomo mengatakan, kearifan lokal di sini bahwa sebelum memulai sesuatu kegiatan dilakukan dengan selamatan atau dengan adanya prosesi pemetikan tebu yang menjadi pengantin.
"Di sini ada tebu milik petani, mitra dan tebu milik PG keduanya dibolehkan dengan harapan ini bisa langgeng, sinergi antara tebu petani dan tebu PG sehingga menghasilkan hasil yang melimpah," katanya.
Ia menjelaskan, PG Gempolkrep menargetkan produksi sebesar 83 ribu ton gula pada musim giling tahun 2025.
Selain itu, dalam masa giling 2025 ditargetkan menyerap tenaga kerja sebanyak 10 ribu orang. Dari 10 ribu orang tenaga kerja tersebut diprioritaskan di lingkup terdekat dari PG Gempolkrep.
"Harapannya tahun ini bisa meningkat 20 persen dibanding tahun lalu, yang dicanangkan direktur operasional 83.000 ton, insya Allah bisa tercapai dengan sinergi bersama mitra petani," jelasnya.
Upaya dalam meningkatan produktivitas dimulai dari kebun. Salah satunya adalah mitra petani harus dipersiapkan mulai dengan melakukan pemupukan yang ideal, masa tanam baik sampai dengan proses penebangan tebu dilakukan sesuai tingkat optimalnya produksi.
Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra saat memberikan sambutan. -Foto : Fio Atmaja-
Menurutnya, ada lima desa berada dalam lingkup terdekat PG Gempolkrep, namun tidak menutup kemungkinan wilayah lain menjadi bahan baku tebu.
Sumber: